Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk dari ChatGPT, OpenAI, sedang mempersiapkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), dengan potensi valuasi perusahaan mencapai hingga US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.610 triliun, dan berpotensi menjadi salah satu IPO terbesar sepanjang masa. Hal itu diungkapkan oleh tiga orang sumber Reuters.
Valuasi tersebut jika dibandingkan lebih besar dari kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia yang mana seluruh valuasi perusahaan yang melantai di BEI digabungkan menjadi satu atau senilai Rp 15.000 triliun per 31 Oktober 2025.
Menurut beberapa sumber, OpenAI sedang mempertimbangkan untuk mengajukan penawaran umum kepada regulator sekuritas paling cepat pada paruh kedua tahun 2026. Para sumber mengatakan, dalam diskusi awal, perusahaan telah mempertimbangkan untuk mengumpulkan dana sebesar US$60 miliar (Rp 1.000 triliun) pada batas bawah dan kemungkinan lebih. Mereka memperingatkan bahwa pembicaraan masih dalam tahap awal dan rencana, termasuk angka dan waktu, dapat berubah tergantung pada pertumbuhan bisnis dan kondisi pasar.
Sumber menyebut Chief Financial Officer Sarah Friar telah memberi tahu beberapa rekanan bahwa perusahaan menargetkan pencatatan saham pada tahun 2027. Namun beberapa penasihat memperkirakan hal itu bisa terjadi lebih cepat lagi, sekitar akhir tahun 2026.
"IPO bukanlah fokus kami, jadi kami tidak mungkin menetapkan tanggalnya," kata juru bicara OpenAI, dikutip dari Reuters, Jumat (31/10/2025).
"Kami sedang membangun bisnis yang berkelanjutan dan memajukan misi kami agar semua orang mendapatkan manfaat dari AGI (Artificial General Intelligence)."
Persiapan IPO menandakan urgensi baru di dalam perusahaan pembuat ChatGPT ini untuk memasuki pasar publik setelah restrukturisasi kompleks yang mengurangi ketergantungannya pada Microsoft selesai. Sumber mengatakan IPO akan membuka pintu bagi penggalangan dana yang lebih efisien dan memungkinkan akuisisi yang lebih besar menggunakan saham publik, membantu membiayai rencana CEO Sam Altman untuk menggelontorkan triliunan dolar ke dalam infrastruktur AI.
Para sumber mengungkapkan tingkat pendapatan tahunan yang diperkirakan mencapai sekitar US$20 miliar pada akhir tahun, kerugian juga meningkat di dalam perusahaan non publik paling berharga di dunia dengan valuasi saat ini mencapai US$500 miliar.
Sementara itu, dalam siaran langsung pada hari Selasa, Altman membahas kemungkinan untuk go public.
"Saya rasa cukup adil untuk mengatakan bahwa ini adalah jalur yang paling mungkin bagi kami, mengingat kebutuhan modal yang akan kami miliki," ujarnya.
Adapun OpenAI berawal sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2015. Beberapa tahun kemudian, perusahaan merombak strukturnya kembali agar organisasi nirlaba tersebut memiliki pengawasan dan kendali atas divisi nirlaba tersebut. Tujuan utama organisasi nirlaba ini adalah memastikan OpenAI mengembangkan teknologi AI dengan aman, alih-alih memprioritaskan keuntungan seperti perusahaan tradisional.
Minggu ini, OpenAI kembali merombak dirinya. OpenAI masih dikendalikan oleh sebuah organisasi nirlaba, yang kini bernama OpenAI Foundation, tetapi organisasi nirlaba tersebut memiliki 26% saham di OpenAI Group dan hak waran untuk menerima saham tambahan jika perusahaan mencapai tonggak tertentu. Perubahan ini menjadikan organisasi nirlaba tersebut sebagai pemangku kepentingan yang signifikan dalam kesuksesan finansial OpenAI.
Penawaran yang sukses akan menandai kemenangan besar bagi investor seperti SoftBank, Thrive Capital, dan MGX dari Abu Dhabi. Microsoft, salah satu pendukung terbesarnya, kini memiliki sekitar 27% saham perusahaan setelah berinvestasi sebesar US$13 miliar. Pertimbangan ini muncul di tengah lonjakan AI di pasar saham.
Awal tahun ini, perusahaan cloud AI CoreWeave melantai di bursa dengan valuasi US$23 miliar dan telah meningkat sekitar tiga kali lipat sejak saat itu. Pada hari Rabu, Nvidia menjadi perusahaan pertama yang mencapai valuasi pasar US$5 triliun, didorong oleh reli yang telah mengukuhkan perannya di pusat ledakan AI global.
(fsd/fsd)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
    
                                        
                    
	
		
			Next Article		
		
			
				Gokil, Induk ChatGPT Targetkan Pendapatan Tembus Rp2.000 T pada 2029			
			
		
	
                

 8 hours ago
                                2
                        8 hours ago
                                2
                    
















































