Jaksa Agung Dakwa Mantan Menteri Ekonomi Ini Pelaku Spionase-Korupsi

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaksa Agung Kuba, Jumat (31/10/2025) waktu setempat, menuduh mantan Menteri Ekonomi Alejandro Gil dan sejumlah individu tak dikenal melakukan berbagai kejahatan, seperti spionase hingga penyuapan. Ini bagian dari satu skandal korupsi terbesar yang diungkap ke publik dalam beberapa dekade terakhir.

Gil diberhentikan Presiden Miguel Diaz Canel pada Februari 2024, namun sejak itu belum lagi terlihat sosoknya muncul ke publik.

Kasus ini mengguncang jajaran tertinggi Partai Komunis Kuba dan politik negara yang biasanya tertutup.

Pada hari Jumat, kantor Jaksa Agung Kuba merilis daftar panjang dakwaan yang diklaim merupakan hasil penyelidikan hampir dua tahun.

"Pertanggungjawaban dicari atas kejahatan spionase, tindakan yang merugikan kegiatan ekonomi atau kontrak, penggelapan, penyuapan..." kata Jaksa Agung dalam pernyataan singkat, mengutip Reuters, Sabtu (1/11/2025).

Dakwaan lain yang disebutkan termasuk pemalsuan dokumen publik, penghindaran pajak, penyalahgunaan pengaruh, pencucian uang, pelanggaran aturan terkait dokumen rahasia, serta pencurian dan perusakan dokumen atau benda lain yang berada di bawah pengawasan resmi.

Jaksa Agung tidak menyebutkan berapa banyak orang lain yang dituduh, tidak mengidentifikasi mereka, memberikan tanggal persidangan, atau menjelaskan secara rinci dakwaan tersebut.

Hukum pidana Kuba menghukum spionase dengan hukuman mulai dari 10 tahun penjara hingga hukuman mati.

Hanya saja, Gil belum memberikan tanggapan publik terkait tuduhan yang diarahkan kepadanya. Reuters juga tidak dapat menghubungi Gil atau pengacaranya untuk meminta komentar.

Sosok Gil diketahui pernah menjadi orang kepercayaan dekat Diaz-Canel, memimpin reformasi moneter besar di Kuba pada 2021 yang secara luas dianggap membawa bencana bagi perekonomian.

Pada saat pemberhentian jabatannya, pernyataan resmi hanya menyebut bahwa mantan Menteri Ekonomi tersebut dituduh melakukan "kesalahan serius."

Gil juga pernah mendorong rencana yang tidak populer untuk menaikkan harga banyak layanan bersubsidi pemerintah, mulai dari bensin hingga listrik, yang menimbulkan ketegangan di masyarakat.

Kasus ini menjadi salah satu skandal korupsi paling mencolok di Kuba sejak 1989, ketika Jenderal Arnaldo Ochoa, pahlawan Revolusi Fidel Castro, dieksekusi karena penyelundupan narkoba.

Kantor Jaksa Agung menegaskan bahwa para terdakwa akan menjalani proses hukum sesuai ketentuan hukum Kuba.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pemimpin Negara NATO Ini Mendadak Resign, Ada Apa?

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |