Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan penerbangan di Amerika Serikat (AS) mengalami penundaan dan pembatalan besar-besaran akibat penutupan (shutdown) pemerintah yang telah menyamai rekor sebelumnya. Kekurangan staf pengatur lalu lintas udara membuat operasional bandara lumpuh di banyak kota besar.
Menurut data situs pelacakan penerbangan FlightAware, lebih dari 16.700 penerbangan tertunda dan 2.282 dibatalkan sepanjang akhir pekan lalu (Jumat-Minggu). Penundaan terus berlanjut hingga Senin (3/11/2025) malam waktu setempat, dengan lebih dari 4.000 penerbangan tertunda dan 600 dibatalkan di bandara besar seperti Chicago O'Hare, Dallas Fort Worth, Denver, dan Newark.
Badan Penerbangan Federal (FAA) menyebut separuh dari 30 fasilitas utama (Core 30) di bandara-bandara besar AS mengalami kekurangan staf parah, terutama di kawasan New York dengan tingkat ketidakhadiran mencapai 80%.
"Penutupan harus diakhiri agar para pengatur lalu lintas udara ini menerima gaji yang telah mereka terima dan para pelancong dapat menghindari gangguan dan penundaan lebih lanjut," ujar FAA dalam pernyataan resminya di platform X.
Sementara itu, Menteri Perhubungan AS Sean Duffy menegaskan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama, meski konsekuensinya adalah penundaan dan pembatalan.
"Kami bekerja lembur untuk memastikan sistem ini aman. Kami akan memperlambat lalu lintas, dan Anda akan melihat penundaan serta pembatalan untuk memastikan sistem ini tetap aman," kata Duffy dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (4/11/2025).
Duffy juga menambahkan bahwa para pengatur lalu lintas udara tidak akan dikenai sanksi meski banyak yang absen demi mencari penghasilan tambahan selama tidak menerima gaji.
"Ketika mereka membuat keputusan untuk memberi makan keluarga mereka, saya tidak akan memecat mereka," ujarnya.
Penutupan pemerintah federal AS kini memasuki hari ke-35, menyamai rekor penutupan terpanjang dalam sejarah negara itu (2018-2019). Menurut Pusat Kebijakan Bipartisan, 670.000 pegawai federal telah dirumahkan, sementara 730.000 lainnya bekerja tanpa bayaran, termasuk hampir 13.000 pengatur lalu lintas udara di seluruh AS.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Serangan Ukraina Kacaukan Bandara Moskow, Ribuan Penumpang Terlantar

3 hours ago
3

















































