Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mencapai beberapa kesepakatan penting dalam pertemuan di Korea Selatan. Kesepakatan tersebut menandai gencatan senjata baru di tengah ketegangan perdagangan dan geopolitik antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
Pertemuan tatap muka pertama antara Trump dan Xi dalam enam tahun terakhir berlangsung di tengah meningkatnya tensi dagang serta pengumuman mengejutkan dari Trump tentang rencana melanjutkan uji coba nuklir. Namun, kedua pemimpin berhasil meraih sejumlah kesepakatan yang disebut Trump sebagai "kemajuan besar bagi dunia".
"Saya pikir ini hari yang luar biasa bagi Amerika Serikat dan juga bagi China," kata Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One dalam perjalanan kembali ke Washington, Kamis (30/10/2025). "Kami membicarakan banyak hal sulit, tapi akhirnya kami menemukan titik temu."
Berikut lima poin utama hasil pertemuan Trump dan Xi di Seoul:
1. AS Turunkan Tarif Impor dari China
Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menurunkan tarif impor dari China dari 57% menjadi 47%. Ia menyebut langkah ini sebagai hasil langsung dari kesepakatannya dengan Xi.
"Saya telah setuju untuk menurunkan tarif sebesar 10%. Itu langkah besar," kata Trump. "Kami juga mengurangi tarif fentanil dari 20% menjadi 10% karena Presiden Xi berjanji akan bekerja sangat keras menghentikan aliran zat berbahaya itu."
Trump menekankan bahwa kebijakan baru ini akan "berlaku segera" dan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha. "Saya pikir Anda akan melihat tindakan nyata dari pihak China. Xi sangat serius dalam hal ini," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa penurunan tarif bukan bentuk kelemahan. "Kami tetap tegas, tapi kami juga tahu kapan waktunya membuka pintu," tambahnya. "Kesepakatan ini baik untuk ekonomi dunia dan bagi para pekerja Amerika."
2. China Tunda Pembatasan Ekspor Tanah Jarang
Dalam isu sumber daya strategis, Beijing setuju menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang selama satu tahun. Trump menyebut hasil ini sebagai "kemenangan besar" bagi industri teknologi dan energi bersih AS.
"China telah setuju untuk melanjutkan aliran tanah jarang, mineral kritis, dan magnet secara bebas," kata Trump di platform Truth Social. "Ini sangat penting untuk pabrik mobil listrik, semikonduktor, dan komputer kita."
Menurutnya, langkah ini memberi waktu bagi AS untuk memperkuat rantai pasokan domestik. "Kami akan memanfaatkan tahun ini untuk memperkuat kerja sama dengan Australia, Jepang, dan negara Asia lainnya agar tidak terlalu bergantung pada satu sumber," tegas Trump.
3. China Kembali Beli Kedelai dari AS
Trump juga mengumumkan kabar baik bagi sektor pertanian AS. Xi setuju untuk kembali membeli produk pertanian Amerika, termasuk kedelai, sorgum, dan hasil tani lain yang selama ini tertahan akibat perang dagang.
"Kami sepakat dalam banyak hal. China akan membeli kedelai dan produk pertanian lainnya dalam jumlah besar, dimulai segera," kata Trump.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan bahwa China akan membeli 12 juta ton kedelai hingga akhir tahun dan 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan. "Ini kemenangan besar bagi petani kita," ujarnya kepada Fox Business.
Trump menambahkan, "Saya tahu para petani kita telah menanggung beban akibat kebijakan perdagangan sebelumnya. Hari ini, saya bisa mengatakan: bantuan sedang datang. Ini awal yang baru untuk para petani Amerika."
4. Isu Nuklir Bayangi Pertemuan
Sebelum bertemu Xi, Trump membuat kejutan dengan mengumumkan rencana melanjutkan uji coba senjata nuklir AS. Ia mengatakan keputusan itu diambil untuk menjaga keseimbangan kekuatan global.
"Saya sangat tidak suka melakukannya, tapi saya tidak punya pilihan," tulis Trump di Truth Social. "Rusia dan China telah mengembangkan sistem baru, dan Amerika Serikat tidak akan tertinggal."
Namun, ia menegaskan bahwa langkah itu tidak berkaitan langsung dengan Xi. "Itu tidak ada hubungannya dengan China," ujarnya ketika ditanya wartawan. "Kami hanya memastikan Amerika tetap yang terkuat di dunia."
Trump juga menepis anggapan bahwa kebijakan tersebut akan memperburuk hubungan dengan Beijing. "Presiden Xi memahami posisi kami. Dia pemimpin yang sangat cerdas, dan dia tahu bahwa kekuatan adalah bentuk stabilitas," katanya.
5. Sejumlah Isu Sensitif Tidak Dibahas
Meskipun banyak hal disepakati, beberapa isu strategis seperti Taiwan, minyak Rusia, dan chip Blackwell tidak masuk dalam agenda pembahasan.
"Taiwan tidak pernah muncul. Bahkan tidak disebut," ujar Trump. "Kami berbicara tentang hal-hal yang lebih produktif."
Sebaliknya, kedua pemimpin menyinggung perang Rusia-Ukraina. "Kami sepakat bahwa kedua belah pihak terkunci dan akan bekerja sama untuk melihat apakah kami bisa membantu menyelesaikannya," kata Trump.
Mengenai isu energi, Trump mengatakan, "Kami tidak membahas minyak Rusia secara spesifik, tetapi kami berbicara tentang stabilitas global. Xi tahu bahwa perang tidak baik bagi siapa pun."
Meski begitu, Trump menutup dengan nada optimistis. "Saya pikir Presiden Xi dan saya memiliki hubungan yang kuat. Kami berdua ingin melihat dunia yang makmur, bukan dunia yang berkonflik," katanya. "Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu yang lebih baik."
(tfa/tfa)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
    
                                        
                    
	
		
			Next Article		
		
			
				Xi Jinping Akhirnya Terima Telepon Donald Trump, Obrolannya Diungkap			
			
		
	
                

 7 hours ago
                                2
                        7 hours ago
                                2
                    
















































