Market Lagi Bullish, Ini Strategi Panen Cuan Sebelum Terlambat!

2 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air kini masih berada di fase bullish, terbukti ramalan terjunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan ini belum terjadi. Bahkan kini IHSG mampu mencatatkan kenaikan nyaris 3% sejak awal bulan.

Pada perdagangan Selasa (12/11/2025), IHSG ditutup menguat 0,26% di level 8.388,57. Di sepanjang November 2025, IHSG telah terapresiasi hingga 2,75%.

Proyeksi koreksi sehat yang harusnya terjadi pada November seperti tahun 2017 dan 2021 karena memiliki pola yang sama dengan penguatan sejak Juni hingga Oktober, belum terjadi hingga pertengahan bulan.

IHSGFoto: IHSG

Tercatat di sepanjang tahun ini IHSG telah mencatatkan kenaikan hingga 18,27%, telah mengungguli kenaikan pada 10 tahun belakangan tepatnya pada 2016 yang mencapai 15,64% dan mulai mengejar kenaikan tahunan pada 2017.

Ketika pasar saham berada dalam fase strong bullish, banyak investor melihatnya sebagai masa keemasan untuk meraih keuntungan besar. Harga saham bergerak naik secara luas, sentimen pasar positif, dan aliran dana masuk ke berbagai sektor. Namun, agar tidak sekadar ikut euforia, penting bagi investor untuk tetap berpegang pada strategi yang berbasis fundamental yang kuat.

Salah satu pendekatan efektif adalah memanfaatkan momentum bullish dengan mencari saham-saham fundamental bagus yang masih memiliki valuasi menarik. Strategi ini menggabungkan semangat value investing dan growth investing di tengah tren pasar yang sedang menguat.

Tidak semua saham yang naik layak dikejar. Fokuslah pada perusahaan dengan kinerja bisnis solid dan prospek jangka panjang yang menjanjikan.

Perusahaan dengan posisi kas yang kuat memiliki daya tahan lebih baik terhadap gejolak ekonomi dan fleksibilitas untuk ekspansi, akuisisi, atau melakukan buyback saham. Kondisi ini juga menandakan manajemen yang efisien dalam menjaga likuiditas.

Kemudian, pertumbuhan laba yang stabil dari tahun ke tahun menjadi cerminan kualitas bisnis dan efektivitas strategi perusahaan. Saham dengan pertumbuhan laba tinggi cenderung menarik perhatian investor institusional.

Bahkan pembagian dividen secara rutin menunjukkan perusahaan memiliki arus kas sehat serta komitmen untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham. Ini menjadi sinyal kepercayaan diri manajemen terhadap keberlanjutan kinerja.

Meskipun pasar sedang bullish, masih ada saham-saham yang belum mencerminkan nilai intrinsiknya. Perusahaan seperti ini biasanya memiliki rasio PER (Price to Earnings Ratio) dan PBV (Price to Book Value) yang relatif rendah dibandingkan rata-rata sektornya. Di sinilah peluang capital gain besar terbuka.

CNBC Indonesia Research telah menganalisa 10 saham yang memiliki kategori diatas, berikut 10 daftar sahamnya.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |