Meski Berganti Pimpinan Daerah, Pasar Terpadu Pante Teungoh Tetap Kumuh Dan Semrawut

3 hours ago 3
AcehEkonomi

Meski Berganti Pimpinan Daerah, Pasar Terpadu Pante Teungoh Tetap Kumuh Dan Semrawut

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

SIGLi (Waspada): Pasar Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie seperti tidak kunjung mampu dibenahi. Meski pemimpin daerah berganti, namun masalah pasar terpadu yang satu ini selalu berkutat pada kemacetan dan kesemrawutan yang sama.

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Pidie, Muhammad Junaidi, SE, Minggu (4/5) mengungkapkan kesemrawutan pasar terpadu milik warga kota, ini terjadi karena banyaknya lapak pedagang, sehingga berdesak-desakan dan bahkan didirikan di badan jalan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Meski Berganti Pimpinan Daerah, Pasar Terpadu Pante Teungoh Tetap Kumuh Dan Semrawut

IKLAN

Kondisi ini bukan hanya menyebabkan kemacetan lalu lintas, lapak pedagang ini juga mengotori jalan. Sebab banyak pedagang maupun pembeli yang tidak peduli dengan kebersihan area sekitar pasar. Hal ini menyebabkan aroma kurang sedap menyeruak di kawasan tersebut.

Seperti pedagang ayam mentah (ayam potong/ bebek-red) dalam penataannya, pedagang ayam/bebek mentah ini sudah ada tempatnya (pasar) sendiri di dalam lingkungan pasar terpadu tersebut, namun diberikan tempat atau lapak di sisi jalan Sigli- Blang Paseh. Padahal pedagang jenis ini, kata Muhammad Junaidi, tidak diperbolehkan berdagang di sembarang tempat. Apalagi, di fasilitas umum (fasum) selain pada tempat yang sudah ditentukan, yakni di lokasi pasar unggas yang terletak berdampingan dengan pasar ikan di dalam komplek pasar terpadu Pante Teungoh.

“Saat ini pedagang ayam potong di pinggir jalan semakin menjamur. Maka, ini kami beri sosialisasi agar ditata supaya tidak terkesan kotor dan terjaga kesehatannya,” ujar Ketua Kadin Kabupaten Pidie, Muhammad Junaidi.

Menurut dia, masalah kesemrawutan pasar ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya pedagang yang berjualan di luar area yang ditentukan, selain itu pengelolaan parkir yang tidak teratur, sehingga menyebabkan kekacauan di pasar.

“Penyebabnya bisa beragam ya, mulai dari pihak pengelola yang menempatkan pedagang sembarangan, soal dana yang terbatas, hingga kurangnya disiplin dari pedagang dan masyarakat,” kata Muhammad Junaidi.

Karena itu, Muhammad Junaidi menyarankan kepada masyarakat yang memiliki usaha agar memperhatikan peraturan daerah. Bisa juga berkonsultasi dengan instansi terkait di Kabupaten Pidie. Dan kepada pihak pengelola pasar tersebut dia menyarankan agar bisa menertibkan pedagang yang membuka lapak dagangannya di luar yang ditentukan.

Meski Berganti Pimpinan Daerah, Pasar Terpadu Pante Teungoh Tetap Kumuh Dan Semrawut

“Janganlah pedagang ayam/bebek mentah diberi tempat jualan di pinggir jalan, kan itu sudah ada pasar ayamnyakan,” kata Muhammad Junaidi.

Kepada dinas terkait, meskipun pasar terpadu itu sudah diserahkan pengelolaanya kepada pihak ketiga, namun dinas terkait punya hak meminta pihak ketiga tidak sembarang memberi lapak kepada para pedagang yang bukan tempatnya serta selalu mengingatkan pihak ketiga untuk memperhatikan kebersihan pasar.

Sofyan, 34, warga Kota Sigli, Kabupaten Pidie menuturkan dengan kondisi pasar yang kumuh dan semrawut, Pemkab Pidie di bawah kepemimpinan H Sarjani Abdullah/Alzaizi perlu segera mengambil langkah-langkah pembenahan kawasan pasar Terpadu Pante Teungoh.

Pemerintah Kabupaten Pidie jangan hanya menertibkan para pedagang, tetapi juga perlu merevitalisasi bangunan pasar. Sofyan yang juga mahasiswa Universitas Jabar Ghafur (Unigha), ini menilai dilihat dari semrawutnya pengelolaan pasar Pante Teungoh, itu terkesan dinas terkait selama ini tidak dapat berbuat banyak untuk penataan pasar tersebut.

“Saya tidak bilang dinas terkait tidak mampu, tetapi tidak dapat berbuat banyak. Jadi dengan kepemimpinan yang baru sekarang, kami berharap dinas terkait bisa lah berubah menata kembali pasar Pante Teungoh yang indah, rapi biar Kota Sigli ini terlihat maj,” katanya. (b06)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |