Pasar Kripto Kembali Berdarah, Dilanda Aksi Jual Brutal dalam 24 Jam

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar aset kripto global dilanda aksi jual brutal dalam 24 jam terakhir.

Sentimen risk-off yang ekstrem melanda pelaku pasar, memicu kepanikan dan menekan harga aset-aset big cap secara signifikan. Tidak ada satupun aset di 10 besar yang mampu bertahan di zona hijau.

Sang pemimpin pasar, Bitcoin (BTC), gagal mempertahankan level psikologisnya dan ikut 'longsor'. Data pasar mencatat harga BTC anjlok 4,91% dalam 24 jam ke level $101.483,05. Pelemahan ini semakin mengkhawatirkan jika dilihat dalam kacamata mingguan, di mana BTC telah ambles 9,81%. Kapitalisasi pasar (market cap) Bitcoin kini tergerus ke level $2,02 triliun.

Kini Bitcoin juga berada di support yang terakhir disentuh ketika Februari dan juga Juni 2025 ini menjadikan salah satu support yang paling signifikan untuk tetap membentuk momentum bullish bagi Bitcoin dan meningkatkan potensi kenaikannya. Apabila turun lagi di bawah $100.000 maka ini akan menjadi petanda buruk bagi pasar crypto secara keseluruhan.

Kondisi yang jauh lebih parah dialami oleh Ethereum (ETH). Aset kripto terbesar kedua ini memimpin pelemahan di jajaran papan atas. Harga ETH 'boncos' 9,63% dalam sehari, terperosok ke $3.282,28. Dalam kurun waktu tujuh hari, koreksi ETH bahkan nyaris menembus 20%, tepatnya 17,61%. Ini menandakan bahwa semakin berisiko sebuah aset, semakin dalam pula koreksi yang dialaminya saat terjadi kepanikan pasar.

Altcoin Terkoreksi Belasan Hingga 20%

Jika dua raksasa kripto sudah 'batuk darah', jajaran altcoin lain praktis 'mati kutu'. Data menunjukkan terjadi 'pembantaian' di papan tengah, di mana koreksi dua digit dalam sepekan menjadi sebuah kenormalan baru. Investor terlihat tidak mau menanggung risiko lebih lama dan memilih mengamankan keuntungan (profit taking) secara masif.

Solana (SOL), salah satu aset yang paling 'panas' belakangan ini, menjadi korban terparah. Harga SOL ambles 7,94% dalam sehari, namun data mingguan menunjukkan kehancuran yang lebih dalam, yakni -20,60%. Aset berkapitalisasi pasar $85,18 miliar ini kini diperdagangkan di $154,15.

Nasib serupa dialami Cardano (ADA), yang juga terperosok 7,28% (24 jam) dan 19,68% (7 hari). Jajaran aset lain seperti XRP (XRP), BNB (BNB), dan Dogecoin (DOGE) juga mencatatkan kerugian mingguan yang fantastis, masing-masing 16,15%, 15,81%, dan 16,87%. Fenomena ini menunjukkan aksi jual yang merata dan tidak pandang bulu.

'Risk-Off' Total, Sinyal Bahaya Menguat

Apa yang bisa dibaca dari data ini? Pertama, ini adalah sinyal risk-off total. Pelemahan yang seragam di aset di 10 besar menunjukkan bahwa ini bukan sekadar koreksi teknikal biasa, melainkan sebuah flight to safety-investor keluar dari aset spekulatif.

Kedua, kedalaman koreksi menunjukkan tingkat kepanikan. Aset-aset yang lebih baru atau dianggap 'lebih ringan' seperti Hyperliquid (HYPE) dan Chainlink (LINK) juga ikut tergerus parah, dengan pelemahan mingguan 18,98% dan 18,52%. Satu-satunya aset yang 'hanya' turun satu digit mingguan adalah TRON (TRX) sebesar 3,95%, meskipun tetap negatif.

Analis menilai, volatilitas tinggi ini dipicu oleh kombinasi aksi ambil untung setelah reli panjang beberapa bulan terakhir, ditambah dengan sentimen ketidakpastian baru di pasar makroekonomi global. Investor disarankan untuk sangat waspada (extra cautious) karena potensi koreksi lanjutan (deeper correction) masih terbuka lebar.

-

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |