Jakarta, CNBC Indonesia - Perjanjian pranikah kerap dipandang sebagai topik sensitif dalam hubungan. Namun, para pengacara hukum keluarga dan psikolog hubungan menilai pembahasan perjanjian ini justru dapat memperkuat komunikasi pasangan sebelum menikah.
Sandy K. Roxas, pengacara dan mediator hukum keluarga di California, mengatakan bahwa diskusi mengenai perjanjian pranikah sering kali membuka percakapan penting tentang keuangan. Ia menilai banyak pasangan baru pertama kali membicarakan tujuan finansial secara serius saat mendiskusikan perjanjian ini.
"Masalah keuangan merupakan salah satu pemicu utama konflik dalam pernikahan. Membicarakannya sejak awal bisa membantu pasangan membangun fondasi yang lebih kuat," ujar Roxas dalam keterangannya kepada Brides.
Roxas juga mencatat, berdasarkan pengalamannya menangani klien perjanjian pranikah selama lebih dari satu dekade, hanya sebagian kecil yang kemudian kembali sebagai klien perceraian. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa komunikasi dini soal keuangan dapat berdampak positif pada hubungan jangka panjang.
Apa Itu Perjanjian Pranikah?
Barry Schneider, pengacara perceraian dan hukum keluarga di San Francisco, menjelaskan bahwa perjanjian pranikah merupakan kontrak tertulis yang disepakati calon pasangan sebelum menikah.
"Dokumen ini mengatur bagaimana aset dan kewajiban dikelola selama pernikahan, serta apa yang terjadi jika pernikahan berakhir karena perceraian atau kematian," kata Schneider.
Ia menekankan bahwa agar sah secara hukum, perjanjian pranikah harus disusun secara sukarela, transparan, dan ditinjau oleh pengacara dari masing-masing pihak.
Perjanjian Pranikah vs Pascanikah
Elizabeth Green Lindsey, pengacara hukum keluarga yang berbasis di Atlanta, menjelaskan bahwa perjanjian pascanikah pada prinsipnya memiliki fungsi yang sama, tetapi dibuat setelah pernikahan berlangsung.
"Perjanjian pascanikah sama kuatnya secara hukum, tetapi biasanya lebih kompleks karena harta bersama sudah terbentuk," ujar Lindsey.
Menurutnya, perjanjian semacam ini kerap dibuat ketika pasangan menghadapi perubahan besar, seperti warisan, penjualan bisnis, atau lonjakan aset signifikan.
Berapa Biaya Pembuatan Perjanjian Pranikah?
Alyease Jones, pengacara hukum keluarga di Chicago, menyebut biaya perjanjian pranikah di Amerika Serikat sangat bergantung pada kompleksitas kasus.
"Perjanjian sederhana bisa diselesaikan dengan biaya tetap, tetapi jika melibatkan aset bernilai besar atau bisnis, biayanya bisa jauh lebih tinggi," kata Jones.
Ia menambahkan bahwa perjanjian pascanikah cenderung lebih mahal karena melibatkan pembagian harta yang sudah ada.
Kapan Perjanjian Pranikah Disarankan?
Menurut Lois Brenner, pengacara dan mediator perkawinan di New York, ada sejumlah kondisi yang membuat perjanjian pranikah relevan, di antaranya:
-
Salah satu atau kedua pihak pernah mengalami perceraian
-
Memiliki anak dari pernikahan sebelumnya
-
Terdapat perbedaan kekayaan atau penghasilan yang signifikan
-
Salah satu pihak membawa utang besar ke dalam pernikahan
"Banyak klien yang belajar dari pengalaman perceraian sebelumnya dan ingin memastikan kesalahan yang sama tidak terulang," ujar Brenner.
Perlindungan Bisnis dan Warisan
Barry Schneider menambahkan bahwa kepemilikan bisnis sering menjadi alasan utama pembuatan perjanjian pranikah.
"Tanpa perjanjian yang jelas, perceraian dapat memicu sengketa nilai bisnis yang panjang dan mahal," katanya.
Hal serupa berlaku untuk warisan. Menurut Roxas, tanpa pengaturan yang jelas, aset warisan berisiko berubah status menjadi harta bersama.
Perspektif Psikolog
Dari sisi psikologis, Marcia Kimeldorf, Ph.D., psikolog klinis di New York, menilai pembicaraan soal perjanjian pranikah sebaiknya diposisikan sebagai langkah perencanaan.
"Tujuannya bukan memprediksi perceraian, melainkan membangun komunikasi yang sehat tentang harapan dan perbedaan," kata Kimeldorf.
Ia menyarankan pasangan memilih waktu yang tepat dan menjaga diskusi tetap saling menghargai.
Antara Perlindungan dan Komunikasi
Para ahli sepakat, perjanjian pranikah bukan semata-mata alat hukum, tetapi juga sarana untuk membangun keterbukaan. Dengan kejelasan sejak awal, pasangan dinilai dapat memasuki pernikahan dengan pemahaman yang lebih realistis dan matang.
(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]

9 hours ago
5

















































