Jakarta, CNBC Indonesia - Jalanan di China dan Amerika Serikat (AS) makin ramai dengan robotaxi. Opsi taksi tanpa sopir tersebut mulai diminati oleh masyarakat setempat.
Laporan unit robotaxi Baidu, Apollo Go, menyebutkan terdapat 250 ribu pesanan per minggu tanpa pengemudi hingga 31 Oktober 2025, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (4/11/2025).
Apollo Go sendiri telah beroperasi di beberapa wilayah China, mulai dari Wuhan, Sebagian Beijing, Shanghai dan Shenzhen.
Selain itu, perusahaan juga telah berekspansi di luar China, yakni Hong Kong, Dubai, dan Abu Dhabi. Terakhir Apollo Go telah masuk di Swiss.
CNBC Internasional mengatakan belum jelas berapa laman Apollo Go mengoperasikan hingga mendapatkan 250 ribu pesanan per minggu. Pada laporan kuartal 30 Juni, perusahaan menyebutkan terdapat 169 ribu perjalanan per minggu berdasarkan perhitungan media tersebut dari 2,2 juta perjalanan tanpa pengemudi.
Sejauh ini, Apollo Go telah menerima 17 juta pesanan perjalanan. Mobilnya menempuh 240 juta km dengan 140 juta perjalanan tanpa pengemudi.
Terkait keselamatan, rata-rata satu insiden untuk pengembangan kantung udara tiap 10,1 juta km. Namun belum ada kecelakaan besar hingga adanya korban cedera ataupun kematian karena kendaraan Apollo Go.
Di Amerika Serikat (AS), Waymo yang dimiliki Alphabet juga melaporkan jumlah perjalanan robotaxi mingguan yang sama dengan Apollo Go pada bulan April. Angka itu naik dari Februari sebanyak 200 ribu perjalanan.
Namun saat dihubungi CNBC Indonesia, Waymo belum memiliki angka perjalanan terbaru yang bisa dibagikan kepada publik.
Sejauh ini, Waymo telah beroperasi di jalanan San Fransisco, Los Angeles, dan Phoenix. Operator robotaxi juga bermitra dengan Uber untuk operasional di Austin dan Atlanta.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Depan Tesla Ditentukan 22 Juni 2025, Elon Musk Siapkan Kejutan

3 hours ago
3

















































