Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
04 November 2025 13:05
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                Perang saudara makin mencekam di Sudan. Kelompok Rapid Support Forces (RSF), pemberontak, dituduh melakukan berbagai kekejaman di Kota el-Fasher, ibu kota Negara Bagian Darfur Utara. Menurut laporan PBB dan sumber lokal, sejak konflik antara tentara Sudan dan RSF pecah pada 15 April 2023, perang saudara itu telah menewaskan sekitar 20.000 orang dan memaksa lebih dari 15 juta warga mengungsi. (REUTERS/Mohammed Jamal)
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                Gambar-gambar terbaru Reuters Senin memperlihatkan bagaimana warga mengungsu. Menurut kesaksian seorang pria bernama Alkheir Ismail, yang selamat dari peristiwa pembantaian ras tersebut, ia menyaksikan langsung, bagaimana RSF membunuh semua orang, teman-teman dan semua orang lainnya. (REUTERS/Mohammed Jamal)
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                Sementara itu, pemerintah Sudan juga menuduh Uni Emirat Arab (UEA) mendanai RSF. Tuduhan itu muncul bersamaan dengan kesaksian mengerikan dari para penyintas yang berhasil melarikan diri dari el-Fasher. Duta Besar Sudan untuk Mesir, Imadeldin Mustafa Adawi, dalam konferensi pers di Kairo pada Minggu, menuduh RSF melakukan kejahatan kemanusiaan dan menuding UEA sebagai pihak yang membantu kelompok tersebut dalam perang saudara yang telah melanda Sudan sejak 2023. (REUTERS/Mohammed Jamal)
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                "Pemerintah Sudan menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak segera dan efektif, bukan sekadar mengeluarkan pernyataan kecaman," kata Adawi. Ia mendesak agar RSF ditetapkan sebagai organisasi teroris dan menuntut dunia mengutuk "pembantaian yang setara dengan genosida" serta "pendana regional resminya, Uni Emirat Arab". (REUTERS/Mohamed Jamal)
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                Adapun UEA membantah tuduhan bahwa mereka memasok senjata kepada RSF. Dalam forum di ibu kota Bahrain, Manama, penasihat kepresidenan UEA, Anwar Gargash, mengatakan negaranya ingin membantu mengakhiri perang di Sudan, bukan memperburuknya. "Kami semua membuat kesalahan ketika dua jenderal yang kini berperang menggulingkan pemerintahan sipil. Melihat ke belakang, itu adalah kesalahan besar," kata Gargash. (REUTERS/Mohamed Jamal)
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                Dalam foto terlihat para pengungsi berada di kamp-kamp penyitas. Mereka dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, dan identitas etnis, sementara sebagian ditahan untuk tebusan yang mencapai 30 juta pound Sudan setara dengan US$50 ribu (sekitar Rp 836.000). (REUTERS/Mohammed Jamal)
                                                
                                                    
                                                
                                            
                                            
                                                Dalam pemberitaan terbaru, Menteri Negara untuk Kesejahteraan Sosial Sudan, Salma Ishaq, mengungkapkan bahwa sedikitnya 300 perempuan dibunuh oleh RSF. Ini hanya dalam dua hari pertama setelah kelompok itu memasuki el-Fasher. "RSF membunuh 300 perempuan selama dua hari pertama mereka memasuki El-Fasher," ujar Ishaq kepada Anadolu Agency, dikutip Selasa (4/11/2025).(REUTERS/Mohammed Jamal)                                            
                                        
                        4 hours ago
                                2
                    















































