Prabowo Puji Jokowi Soal Inflasi, Rumusnya Gak Diajarkan di Harvard

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto berbicara mengenai keberhasilan Indonesia menjaga laju inflasi. Salah satu tolok ukur yang bisa terlihat adalah dari stok hingga harga pangan.

Menurutnya, harga pangan dan stoknya tetap terkendali, terutama saat Ramadan dan Lebaran. Dia menilai keberhasilan dalam pengendalian inflasi ini tak lepas dari landasan kuat yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya. Selain itu, Presiden Prabowo juga mengapresiasi kekompakan tim kerjanya.

"Saya merasa teamwork kita bagus, saya merasa garis yang kita tentukan terwujud di lapangan. Inflasi (rendah) terwujud, banyak negara mau belajar bagaimana mengendalikan inflasi dari kita," kata Prabowo dalam pembukaan sidang paripurna kabinet, di Istana Negara, kemarin, Selasa (6/5/2025).

Dalam kesempatan ini, dia pun memuji pendahulunya, Presiden Jokowi. Menurut Prabowo, inflasi Indonesia saat ini menjadi salah satu yang terendah di dunia karena strategi Jokowi digunakan Prabowo. Menurutnya, cara Jokowi menekan laju inflasi tidak ada di buku ajar manapun, bahkan tidak diajakrkan di Harvard ataupun MIT

"Inflasi kita salah satu terendah di dunia, mungkin di antara 5 negara yang terendah di dunia, mungkin inflasi yang lebih rendah dari kita mungkin Tiongkok ya Mendagri dan saya harus katakan, jujur ini, bukan karena Mas Gibran ada disebelah saya, ini objektif ini salah satu hasil daripada kepemimpinan dan manajemen Pak Jokowi," ujar Prabowo.

"Mungkin pengalaman beliau sebagai walikota beliau mengerti gimana memanage inflasi yang mungkin tidak ada di buku tidak diajarkan di Harvard, atau Massachusetts Institute of Technology (MIT)," kata Prabowo.

Dalam kesempatan ini, Prabowo juga mengapresiasi capaian besar pemerintah dalam sektor pertanian, khususnya produksi beras dan jagung yang menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun ini.

Dia mengungkapkan, Sumatra Selatan yang biasanya memproduksi sekitar 3 juta ton beras per tahun, tahun ini diperkirakan akan mencapai 4 juta ton. Peningkatan 25 persen ini, menurutnya, merupakan prestasi luar biasa yang tidak hanya membanggakan secara nasional, tetapi juga mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola krisis pangan global.

"Artinya apa? Peningkatan 25 persen. Saya kira di seluruh dunia ini salah satu prestasi," kata Presiden menegaskan.

Presiden juga menyampaikan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan beras yang dimiliki pemerintah berada dalam posisi tertinggi. Ini menjadi indikator kuat bahwa strategi penguatan ketahanan pangan berjalan efektif.

"Jumlah tonase beras yang sekarang berada di tangan pemerintah, saya dapat laporan, adalah tertinggi sepanjang sejarah NKRI," ucapnya.

Presiden menekankan bahwa capaian ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari perencanaan matang dan kerja keras seluruh jajaran pemerintah. Ia juga mengapresiasi koordinasi yang kuat dalam menyikapi ancaman El Nino dan La Nina yang berdampak pada pertanian.

"Pertanian itu yang saya katakan tadi. Azimut kompas, salah dia, salah kecil, akibatnya buruk. Kita tidak memperhatikan cuaca, El Nino, kekeringan, La Nina, kita tidak memperhatikan, krisis pangan," jelas Presiden.

Kepala Negara secara khusus menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim pangan nasional yang telah bekerja fokus dan tepat sasaran. Presiden menilai peran mereka penting dalam memastikan Indonesia tetap surplus produksi pangan.

"Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya, semua fokus," tutur Presiden.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Prabowo Tegaskan Bukan Boneka Jokowi

Next Article Inflasi RI Terendah di Dunia, Begini Penjelasan Sri Mulyani

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |