Jakarta, CNBC Indonesia - Demam berdarah dengue atau DBD yang disebabkan oleh virus Dengue masih menjadi ancaman kesehatan yang serius di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat bahwa kasus DBD menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Ketua Tim Kerja Arbovirosis, Kementerian Kesehatan RI, dr. Fadjar S.M Silalahi mengatakan ada 257.455 ribu kasus DBD dengan kematian 1.461 jiwa pada 2024.
"Tahun 2024 tercatat kasus yang paling tinggi sepanjang sejarah adanya dengue di Indonesia yakni 257.455 ribu kasus dengan kematian 1.461 jiwa. Adapun kematian tersebut sangat disayangkan karena keterlambatan masyarakat akan edukasi terkait DBD yang sebenarnya bisa dicegah," kata dr.Fadjar dalam Webinar Upaya Bersama dalam Penanggulangan Dengue Kemenkes RI, Selasa (6/5/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa data pada April 2025 menunjukkan penyebaran kasus dan kematian Dengue di Indonesia tercatat 47.164 kasus dengan 212 kematian. Kendati menurun, bukan berarti ancaman DBD tidak muncul.
"Ancaman dengue selalu ada sepanjang tahun, dengan pergeseran musim yang mempengaruhi jumlah kasus. Adapun wabah paling mungkin terjadi selama musim hujan ketika kondisi mendukung perkembangbiakan nyamuk," ungkapnya.
Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis dan angka kejadian penyakit ini biasanya meningkat ketika musim hujan.
Kementerian Kesehatan RI pun menargetkan nol kematian dalam kasus dengue pada 2030 melalui Strategi Nasional (STRANAS) Penanggulangan Dengue 2021-2025 yang komprehensif.
Kemenkes mengimbau seluruh masyarakat untuk peduli dan berupaya mencegah penyebaran DBD dengan menjaga lingkungan, melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk, serta personal hygiene dan vaksin sebagai upaya pencegahan tambahan.
"Semua orang bisa berisiko terinfeksi Dengue dan ini bukan penyakit musiman sehingga bisa menyebar sepanjang tahun secara signifikan," paparnya.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Resistensi Bisnis Wewangian di Tengah Pelemahan Daya Beli
Next Article Liburan Naik Pesawat? Ini Letak Kursi yang Paling Aman Menurut Studi