Tesla Hancur Lebur, Mobil Baru Langsung Banting Harga Gila-gilaan

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Harapan besar investor Tesla untuk peningkatan penjualan lewat peluncuran versi terbaru Model Y tampaknya harus pupus.

Alih-alih membangkitkan antusiasme pasar, mobil listrik andalan tersebut justru langsung diberi diskon besar dan penawaran pembiayaan ekstrem.

Tesla menawarkan skema pembiayaan cicilan hingga 0% untuk Model Y versi terbaru. Penawaran semacam ini biasanya langka untuk mobil baru, apalagi dalam hitungan minggu setelah peluncuran.

Di Amerika Serikat (AS), Model Y mendapat promosi bunga cicilan 1,99% atau DP 0%. Tesla juga menawarkan diskon hingga US$2.000 untuk pengguna Model Y generasi sebelumnya. Di beberapa negara Eropa, perusahaan menawarkan cicilan 0% untuk Model Y, serta 2 tahun pengisian daya gratis di fasilitas Supercharger-nya.

Sementara itu, di China yang merupakan pasar kunci Tesla, perusahaan menawarkan cicilan 0% selama 5 tahun sebelum 30 Juni.


Penawaran itu jauh lebih rendah ketimbang para pesaing. Rata-rata bunga cicilan untuk mobil baru pada April 2025 adalah 7,1% menurut Jessica Caldwell dari Edmunds. Untuk mobil listrik yang dijual melalui dealer, biasanya bunganya 5,5%.

Tingkat bunga 1,99% untuk Model Y di AS bisa membuat konsumen berhemat antara US$4.500-6.600 menurut kalkulasi Edmunds.

Namun, langkah ini dilakukan seiring meningkatnya persaingan dan ketidakpastian sikap publik terhadap CEO Elon Musk yang kontroversial.

"Kenapa harus langsung memberi diskon dan berbagai insentif sejak awal peluncuran?" kata Loren McDonald, analis utama dari firma data EV Paren, dikutip dari Reuters, Rabu (14/5/2025).

"Ini tidak masuk akal ketika margin keuntungan Tesla sudah berada di titik terendah dalam beberapa tahun. Ini sangat menunjukkan adanya masalah permintaan," imbuhnya.

Tanda-tanda lesunya minat konsumen pada Model Y restyled ini terlihat jelas. Tidak seperti pendahulunya yang punya waktu tunggu lama dan menjadi mobil terlaris dunia tahun lalu, versi baru ini justru sudah tersedia langsung di berbagai negara dan bahkan masuk ke dalam stok inventaris Tesla yang menandakan pasokan berlebih.

Kondisi ini diperparah oleh data penjualan global yang juga tidak menggembirakan. Penjualan Tesla di Eropa anjlok sepanjang April, sementara di China tercatat turun lebih dari 8% menurut Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA).

"Pengiriman cepat, penawaran bunga rendah, dan angka registrasi kendaraan yang lemah di China dan Eropa semuanya menunjukkan lemahnya permintaan untuk Model Y baru di pasar kunci," ungkap Troy Teslike, peneliti independen yang mengamati perkembangan Tesla.

Tesla berdalih penurunan ini terjadi akibat proses retooling pabrik untuk produksi Model Y versi baru. Namun, tekanan terhadap perusahaan semakin besar, mendorong urgensi peluncuran model-model baru yang lebih murah, yang telah lama dijanjikan tetapi belum terealisasi.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Duel Ultra-Thin Flagship, Samsung S25 Edge Vs iPhone 17 Air

Next Article Mobil Tesla Tak Laku, Cuma Terjual Segini Sepanjang 2024

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |