Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan memulai tur Asia yang sarat agenda politik dan ekonomi. Dalam rangkaian kunjungannya ke Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, Trump mengisyaratkan dirinya terbuka untuk kembali bertemu dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
"Saya bersedia. Jika Anda ingin menyampaikannya, saya terbuka untuk itu," kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One sebelum berangkat ke Malaysia, seperti dikutip Guardian, Senin (27/10/2025).
"Saya punya hubungan yang sangat baik dengannya," tambahnya.
Trump meninggalkan Washington pada Jumat malam untuk perjalanan lima hari ke Asia. Di Malaysia, ia akan menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumper serta menandatangani perjanjian perdagangan bilateral. Trump juga dijadwalkan bertemu Emir Qatar saat singgah untuk mengisi bahan bakar dan membahas isu gencatan senjata di Gaza.
Menteri Reunifikasi Korea Selatan mengatakan ada kemungkinan "besar" bahwa Trump dan Kim akan bertemu selama kunjungan tersebut. Laporan CNN bahkan menyebut para pejabat AS telah mendiskusikan pengaturan pertemuan itu di sela-sela KTT APEC di Seoul. Namun, Gedung Putih sejauh ini menegaskan belum ada rencana resmi untuk pertemuan tersebut.
Jika terjadi, pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak 2019, ketika keduanya bertemu di Zona Demiliterisasi Korea (DMZ). Hubungan Trump dan Kim sebelumnya mencatat tiga kali pertemuan selama masa jabatan pertama Trump, meski tanpa hasil konkret dalam upaya denuklirisasi Semenanjung Korea.
Trump Bertemu Xi Jinping dan Sanae Takaichi
Selain isu Korea Utara, fokus utama tur Asia Trump adalah perdagangan. Ia dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping pada hari terakhir kunjungannya di Korea Selatan untuk membahas perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Trump mengaku berharap pertemuannya dengan Xi akan "sangat baik" dan dapat menghasilkan kesepakatan untuk menghindari tarif baru sebesar 100% yang rencananya diberlakukan pada 1 November.
"Saya berharap kita bisa mencapai kesepakatan yang baik bagi kedua negara," ujarnya.
Seorang pejabat Kementerian Keuangan AS menyebut pertemuan awal antara pejabat ekonomi AS dan China di Kuala Lumpur sebagai "sangat konstruktif", dan pembicaraan lanjutan akan dilakukan esok harinya.
Trump juga direncanakan bertemu Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi, pemimpin perempuan pertama negara itu, guna membahas investasi Jepang di Amerika Serikat senilai US$550 miliar dan kerja sama pertahanan.
Meski demikian, semua mata tertuju pada kemungkinan "temu kangen" Trump dan Kim di Korea Selatan. Jika benar terjadi, hal itu dapat mengubah dinamika diplomasi di Asia Timur, yang belakangan diwarnai ketegangan nuklir dan sengketa dagang.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen Trump Bilang Bersahabat dengan Kim Jong Un & Ingin Bertemu

4 hours ago
1
















































