Wapres Gibran Ajak Kerja Keroyokan Kejar Target Penurunan Stunting

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengajak semua pihak untuk bekerja bersama demi mencapai target penurunan stunting. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting Indonesia untuk pertama kalinya ada di bawah level 20%, tepatnya di angka 19,8%. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (usia di bawah 5 tahun) akibat kekurangan gizi kronis, yang menyebabkan tinggi badan dan beratnya lebih rendah dari standar usianya.

"Percepatan penurun stunting ini adalah salah satu program prioritas, oleh sebab itu program ini harus kita kawal bersama, program ini harus kita keroyok bersama. Kuncinya di sini adalah sinergi antara pusat dan daerah," kata Wapres saat memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Rapat itu juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, dan sejumlah kepala daerah dari seluruh Indonesia. 

Pada 2024, angka prevalensi stunting Indonesia berada di level 19,8% atau turun 357.000 anak dibanding 2023. Capaian ini angka lebih baik dr proyeksi Bappenas yang sebesar 20,1%.

"Ke depan tantangan kita masih besar, Presiden menargetkan 2029 di angka 14%," sambung Wapres Gibran.

Dia juga mengapresiasi kerja para kader Posyandu yang menjadi garda terdepan dalam kerja menurunkan stunting. Atas kerja keras mereka, Wapres mengusulkan pemberian insentif. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan banyak kasus stunting yang terjadi saat bayi baru lahir. Artinya, masalahnya sudah dimulai sejak kandungan.

"Program kita di Kementerian Kesehatan lebih banyak mengarah ibunya juga. Jangan sampai dia kurang gizi, jangan sampai anemia."

Kepala BKKBN Wihaji menambahkan, dari aspek sosial, pencegahan pernikahan dini juga harus digencarkan untuk menurunkan angka stunting. 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Menkes Ungkap Provinsi dengan Angka Stunting Tertinggi di Indonesia

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |