Xi Jinping Ngamuk Usai Trump Usir Mahasiswa China di Harvard

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden AS Donald Trump resmi mencabut hak Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa asing, yang sebagian besar berasal dari China.

Aksi ini dikecam oleh pemerintahan Xi Jinping dengan menyebut Trump melakukan politisasi di institusi pendidikan. 

"China secara konsisten menentang politisasi kerja sama pendidikan," kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (24/5/2025).

Harvard mendaftarkan hampir 6.800 mahasiswa internasional pada tahun akademik saat ini, yang merupakan 27 persen dari total pendaftarannya.

Warga negara China merupakan seperlima dari penerimaan mahasiswa asing Harvard pada tahun 2024, menurut statistik universitas.

Perintah pemerintahan Trump mengharuskan mahasiswa asing saat ini untuk pindah ke sekolah lain atau kehilangan status hukum mereka.

"Pimpinan Harvard telah menciptakan lingkungan kampus yang tidak aman dengan mengizinkan agitator anti-Amerika dan pro-teroris untuk melecehkan dan menyerang secara fisik individu, termasuk banyak mahasiswa Yahudi, dan menghalangi lingkungan belajarnya yang dulunya terhormat," kata Departemen Keamanan Dalam Negeri pada Kamis (22/5) waktu setempat.

Mereka juga menunjuk Partai Komunis China sebagai faktor keputusan tersebut.

"Pimpinan Harvard selanjutnya memfasilitasi, dan terlibat dalam kegiatan terkoordinasi dengan Partai Komunis China, termasuk menampung dan melatih anggota kelompok paramiliter Partai Komunis China yang terlibat dalam genosida Uighur," kata departemen tersebut.

Harvard telah menggugat pemerintah atas serangkaian tindakan hukuman yang terpisah. Institusi tersebut dengan menyebut tindakan pelarangan mahasiswa asing sebagai pelanggaran hukum.

"Kami berkomitmen penuh untuk mempertahankan kemampuan Harvard dalam menampung mahasiswa dan akademisi internasional kami," kata pihak Harvard dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa pihaknya berupaya untuk menawarkan bimbingan dan dukungan kepada mahasiswa.

"Tindakan ini mengancam kerugian serius bagi komunitas Harvard dan negara kita, serta melemahkan misi akademis dan penelitian Harvard," ia menambahkan. 

Bulan lalu, Trump mengancam akan menghentikan Harvard menerima mahasiswa asing jika tidak menyetujui tuntutan pemerintah yang akan menempatkan lembaga swasta tersebut di bawah pengawasan politik negara lain.

Jumlah mahasiswa internasional China di AS telah turun menjadi sekitar 277.000 pada tahun 2024 dari jumlah tertinggi sekitar 370.000 pada tahun 2019. Salah satu faktor pendorongnya adalah meningkatnya ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia dan meningkatnya pengawasan pemerintah AS terhadap beberapa mahasiswa China.

"Guru-guru kami telah mengirimi kami email yang mengatakan bahwa sekolah sedang bekerja keras untuk memberikan tanggapan dalam 72 jam ke depan dan bermaksud untuk bernegosiasi dengan pemerintah," kata Teresa, seorang mahasiswa pascasarjana China di Harvard Kennedy School.

Postingannya pada hari Jumat di platform Xiaohongshu yang mirip Instagram berjudul "Pengungsi Harvard".

Zhang Kaiqi, seorang mahasiswa magister kesehatan masyarakat, telah mengemasi barang bawaannya untuk penerbangan kembali ke China pada Jumat (23/5) waktu setempat. Namun setelah mendengar berita tersebut, ia segera membatalkan penerbangan yang mahal itu, sehingga kehilangan kesempatan magangnya di sebuah LSM AS di China.

"Saya sedih dan kesal. Sesaat, saya pikir itu berita palsu," kata pria berusia 21 tahun itu.

Saat yang lain mencerna perintah yang diterbitkan pada Kamis (22/5), dua mahasiswa China mengatakan mereka ditambahkan ke grup WhatsApp tempat mahasiswa asing yang panik. Mereka berbagi nasihat hukum tentang status imigrasi mereka.

Salah satu mahasiswa memberikan transkrip dari grup obrolan tersebut yang menunjukkan seorang pengacara menyarankan mahasiswa untuk tidak meninggalkan negara itu atau menggunakan perjalanan udara domestik, dan menunggu pengumuman resmi dari institusi pendidikan mereka.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump "Nyinyir" Pertemuan Xi Jinping dan Sejumlah Negara ASEAN

Next Article Perang Dagang AS-China Panas, Ini 4 Senjata Xi Jinping Gebuk Trump

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |