
Jakarta (Waspada): Cloudera, satu-satunya platform true hybrid untuk data, analitik, dan AI, merilis temuan dari laporan survei terbaru yang berjudul, “The Future of Enterprise AI Agents.”
Survei ini melibatkan hampir 1.500 pemimpin IT dari perusahaan di 14 negara untuk memahami pola adopsi, kasus penggunaan, dan sentimen mereka terkait agen AI. Hasil survei menunjukkan bahwa 96% responden berencana untuk memperluas penggunaan agen AI dalam 12 bulan ke depan, dengan setengahnya menargetkan ekspansi yang signifikan di seluruh organisasi.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Aplikasi untuk penerapan ini termasuk bot pengoptimalan kinerja (66%), agen pemantau keamanan (63%), dan asisten pengembangan (62%).
Bagi para pemimpin bisnis dan IT, agen AI menandai batas baru – bergerak melampaui otomatisasi tradisional menuju sistem yang bisa bernalar, bertindak, dan beradaptasi secara real time.
Saat diimplementasikan secara efektif, agen cerdas ini menciptakan kelincahan operasional, mendorong penghematan biaya, dan secara dramatis meningkatkan engagement pelanggan.
Agen AI dengan cepat menjadi sumber utama keunggulan kompetitif, dengan 83% organisasi menyatakan bahwa investasi dalam AI sangat penting untuk menjaga keunggulan mereka di pasar.
Pengadopsian agen AI di Indonesia terus meningkat, didorong oleh AI generatif, dengan 79% responden telah mengadopsinya dalam dua tahun terakhir dan 95% merencanakan pengadopsian dalam 12 bulan ke depan.
AI diperkirakan akan berkontribusi sebesar USD 366 miliar terhadap ekonomi Indonesia hingga 2030, dan menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meskipun antusiasmenya tinggi, pengadopsian ini terhambat oleh kebingungan (100%), masalah privasi (56%), biaya (44%), tata kelola (41%) dan bias dan keadilan (fairness) AI (32%).
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, banyak organisasi di Indonesia menerapkan perlindungan seperti audit keadilan dan pengawasan manusia untuk memastikan penerapan AI yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
Selain manfaat dari teknologi tersebut, survei Cloudera menjawab beberapa pertanyaan terbesar seputar agen AI.
Yakni, meliputi seberapa luas hal ini diadopsi? Pengadopsian sudah berjalan. Mayoritas (57%) pemimpin IT perusahaan melaporkan bahwa mereka sudah menerapkan agen AI dalam dua tahun terakhir – 21% hanya dalam satu tahun terakhir – menandakan momentum cepat yang diperkirakan akan terus tumbuh.
Bagaimana organisasi menerapkan agen? Dua pertiga (66%) membangun agen pada platform infrastruktur AI enterprise, sementara 60% memanfaatkan kemampuan agen yang tertanam dalam aplikasi inti yang sudah ada.
Pendekatan hybrid ini mencerminkan preferensi yang jelas untuk penerapan yang scalable, aman, dan dekat dengan data.
Apa yang menjadi penghambat? Tiga hambatan utama adalah privasi data (53%), integrasi dengan sistem yang lama (40%) dan biaya implementasi yang tinggi (39%). Ketiga pain poin ini berasal dari akar yang sama: kebutuhan akan manajemen dan tata kelola data yang kuat dan terpadu.
Dari mana perusahaan harus memulai? Mulailah dengan proyek yang terbatas namun memberikan dampak luas – seperti agen untuk mensupport IT internal.
Kasus penggunaan yang ‘cepat menjadi value’ ini akan membantu tim membuktikan ROI, membangun kepercayaan diri internal, dan meletakkan dasar untuk penerapan yang lebih luas dan meningkat.
“Agen AI sudah bergerak lebih dari sekadar eksperimen – mereka kini menghadirkan otomatisasi, efisiensi, dan hasil bisnis yang nyata. Kami melihat perusahaan menjalankan ratusan model dalam produksi, semuanya menuntut data dengan ketelitian tinggi dan dikelola dengan baik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” kata Abhas Ricky, Chief Strategy Officer, Cloudera.
“Pada tahun 2025, agen AI akan menjadi pusat perhatian, membangun momentum dari AI generatif namun dengan dampak operasional yang lebih besar. Cloudera memungkinkan transformasi ini melalui ekosistem Enterprise AI yang kuat, membantu organisasi global mendesain alur kerja AI yang aman, scalable, dan terintegrasi, yang mengubah data menjadi aksi.”
Laporan Cloudera juga menyoroti apa yang sesungguhnya dilakukan oleh perusahaan dengan agen AI. Kasus penggunaan teratas bervariasi berdasarkan industri, dibentuk oleh kebutuhan dan prioritas yang spesifik dari setiap sektor:
Keuangan & Asuransi: Pendeteksian penipuan (56%), penilaian risiko (44%), dan penasihat investasi (38%) adalah kasus penggunaan terbanyak.
Agen AI menandai transaksi yang mencurigakan secara real time, melakukan simulasi skenario pasar untuk mengevaluasi risiko, dan mendukung para penasihat dengan saran investasi yang dipersonalisasi.
Manufaktur: Aplikasi teratas meliputi otomatisasi proses (49%), optimalisasi rantai pasokan (48%), dan kontrol kualitas (47%).
Para agen memantau lini produksi untuk mendeteksi kerusakan sejak awal, mengubah rute logistik untuk menghindari penundaan, dan menyederhanakan tugas-tugas repetitif untuk meningkatkan efisiensi.
Kesehatan: Penjadwalan janji temu (51%), bantuan diagnosis (50%), dan pemrosesan rekam medis (47%) adalah kasus penggunaan yang paling umum. Agen AI mengurangi beban admin dengan mengoordinasikan jadwal, memunculkan data EMR yang relevan, dan membantu dokter mengidentifikasi kondisi dalam data pencitraan.
Telekomunikasi: Industri telekomunikasi mengalami inovasi yang substansial, yang didorong oleh AI. Bot dukungan pelanggan (49%), agen pengalaman pelanggan (44%) dan agen pemantauan keamanan (49%) adalah penerapan-penerapan yang utama.
Agen-agen tersebut menyelesaikan masalah layanan secara instan, menandai pelanggan yang berisiko menggunakan data perilaku, dan melindungi jaringan dari ancaman yang muncul.
Laporan ini juga memberikan insight yang berharga di berbagai industri di Indonesia, termasuk: Keuangan & Asuransi: Otomatisasi meningkatkan layanan klien, dengan 88% responden menyebutkan bahwa penasihat investasi adalah kasus penggunaan teratas.
Manufaktur: Perusahaan memprioritaskan efisiensi operasional, dengan 67% berfokus pada optimalisasi rantai pasokan.
Retail dan E-Commerce: Perusahaan memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan sistem backend dan proses yang berhubungan langsung dengan pelanggan, dengan 100% responden mengidentifikasi optimalisasi harga dan pemantauan rantai pasokan sebagai prioritas utama.
Kesehatan: Teknologi digital meningkatkan fungsi klinis dan administratif, dengan 67% menekankan pada koordinasi perawatan.
Telekomunikasi: Perusahaan-perusahaan telekomunikasi meningkatkan pengalaman pelanggan dan keandalan infrastruktur, dengan 60% berfokus pada pemantauan keamanan, pengalaman pelanggan, dan pemantauan jaringan.
Tentang Cloudera
Cloudera adalah satu-satunya platform true hybrid untuk data, analitik, dan AI. Dengan 100x lebih banyak data yang dikelola dibandingkan vendor cloud lainnya.
Cloudera memberdayakan perusahaan global untuk mentransformasi semua jenis data, di public cloud maupun private cloud, menjadi insight yang berharga dan tepercaya.
Open data lakehouse kami menyediakan manajemen data yang dapat diskalakan dan aman, dengan analitik cloud-native yang portabel, memungkinkan pelanggan untuk menghadirkan model GenAI ke data mereka sambil menjaga privasi dan memastikan penerapan AI yang bertanggung jawab dan andal.Berbagai merek terbesar di dunia dalam bidang layanan keuangan, asuransi, media, manufaktur, dan pemerintahan, mengandalkan Cloudera untuk menggunakan data mereka guna memecahkan masalah yang dulunya mustahil dilakukan, baik saat ini maupun di masa depan.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Cloudera.com dan ikuti kami di LinkedIn dan X. (m28)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.