Dukung Tuan Rondahaim Saragih Jadi Pahlawan Nasional

5 hours ago 3
Medan

26 Oktober 202526 Oktober 2025

Dukung Tuan Rondahaim Saragih Jadi Pahlawan Nasional Tuan Rondahaim Saragih. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id):  Badan Pembudayaan Kejuangan DHD45 Sumut, mengapresiasi kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Nasional ( TP2GN,) yang turut mengusulkan Tuan Rondahaim Saragih dari Kab Simalungun Sumut. 

Dari 40 nama yang diusulkan TP2GN kepada Presiden untuk dikaji oleh Dewan Gelar Nasional yang kelak ditetapkan oleh Presiden sebagai Pahlawan Nasional yang akan diumumkan jelang peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November akan datang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Selain Tuan Rondahaim, dari 40 nama tersebut ada tokoh nasional seperti mantan Presiden Soeharto, Presiden Gus Dur, tokoh pergerakan Buruh Marsinah.

Hal itu disampaikan oleh Sekum DHD45 Sumut Dr Eddy Syofian M.AP. Minggu ( 26/11) di Medan.

Eddy menjelaskan Tuan Rondahaim Saragih sudah empat kali  diusulkan oleh TP2GD sejak 2020 hingga tahun 2024.
” Terakhir  Gubsu Boby Nasution mengusulkan kembali nama Tuan Rondahaim untuk dikaji oleh TP2GN ” ujar Eddy seraya berdoa untuk tahun 2025 ini Sumut bisa memperoleh penetapan Pahlawan Nasional dari Presiden Prabowo.

Menurut Eddy Syofian sebagai salah satu Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah ( TP2GD) Sumut, bahwa sejak 2020 Pemerintah Provinsi Sumut telah mengusulkan 6 orang tokoh pejuang dari Sumut sebagai calon Pahlawan Nasional yakni : Tuan Rondahaim Saragih, Tuan Manullang ( Pejuang/tokoh Pers ), Ustadz, Arsyad Thalib. Lubis ( pendiri Al Jam’iyatul Washliyah ), Sanusi Pane ( salah satu pencetus Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan), Sabam Sirait dan Prof Dr Median Sirait.
“Ternyata hanya Tuan Rondahaim yang diusulkan TP2GN ke Dewan Gelar untuk diajukan ke Presiden” ujarnya.

Dijelaskan, Tuan Rondahaim Saragih dikenal sebagai Raja dari Kabupaten Simalungun sebagai tokoh yang berjuang melawan kolonial Belanda melalui strategi Perang Gerilya sejak tahun 1828 -1891 . Beliau berjuang hingga membangun kolaborasi dengan pejuang sampai ke Tebing Tinggi dan wilayah Pantai Timur lainnya.

Strategi diplomasi antar kerajaan, kecerdikan militer, strategi Perang Gerilya dan legitimasi kultural untuk penegasan dan kemerdekaan kedaulatan Simalungun sebagai bagian dari Indonesia.

Tiga pilar perlawanan Tuan Rondahaim Saragih terhadap kolonial Belanda diplomasi kultural, gerilya ekologis dan legitimasi kultural beroperasi secara strategis menciptakan sistem pertahanan yang holistik.

Sementara itu salah satu putra Simalungun yg saat ini menjabat Wali Kota Tebing Tinggi H Irman Irdian Saragih menyampaikan apresiasi kepada Gubsu Boby Nasution atas rekomendasi dan apresiasi juga kepada TP2 GN ygengusulkan Tuan Rondahaim Saragih ke Presiden sebagai salah satu dari 40 tokoh yang akan diajukan sebagai Pahlawan Nasional.

Irdian Saragih menyebut Tuan Rondahaim Saragih meskipun dia seorang Raja tapi dia tidak mau bersekutu dengan kolonial penjajah Belanda. Dia berjuang demi kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.
” Rasa cintanya kepada rakyat dan kekuatannya membangun diplomasi antar kerajaan dan mengedepankan semangat kultural ” Habonaron di Bona ( kebenaran di atas segalanya) menjadi pemacu Tuan Rondahaim menggerakkan rakyatnya melawan kolonial Belanda

“Opung Rondahaim Saragih layak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional karena spirit kultural Habonaron do Bona masih menjadi kekuatan bagi warga Simalungun saat ini danendaga g dalam rangka membangun bangsa.

Kata Irdian Saragih, Tuan Rondahaim Saragih dikalangan Belanda disebut ” Bonaparte the Batas”.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 40 nama tokoh diberi gelar Pahlawan Nasional. Seorangnya dari 40 nama tokoh ada dari Sumatera Utara yakni Tuan Rondahaim Saragih.

Pemberian gelar Pahlawan Nasional ini diungkapkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kantor Kemensos, Jakarta.(id18)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |