Jakarta, CNBC Indonesia - Penemuan baru yang didapat dari teleskop luar angkasa James Webb (JWST) membuat para ilmuwan terkejut. Tim astronom berhasil mendeteksi keberadaan fosfin (PH3), gas beracun dan mudah meledak, di atmosfer sebuah objek langka di luar tata surya bernama Wolf 1130C.
Padahal, gas tersebut sebelumnya dinilai sulit ditemukan di benda langit lain selain Jupiter dan Saturnus.
Penemuan ini dipimpin oleh Profesor Astronomi dan Astrofisika dari University of California San Diego, Adam Burgasser. Hasil riset tersebut dipublikasikan dalam jurnal Science.
Fosfin sendiri adalah molekul yang biasanya terbentuk di lingkungan kaya hidrogen, seperti atmosfer planet raksasa gas. Di Bumi, fosfin muncul dari proses pembusukan bahan organik di rawa-rawa.
Karena sifatnya yang bisa terkait dengan proses biologis, gas ini kerap dianggap sebagai salah satu kandidat penanda kehidupan (biosignature) dalam penelitian luar angkasa, demikian dikutip dari Science Daily, Senin (10/11/2025).
Namun keberadaannya di objek lain seperti eksoplanet dan katai cokelat justru selama ini sulit dipastikan. Pengamatan sebelumnya dengan JWST bahkan menunjukkan fosfin tidak muncul di sebagian besar atmosfer yang seharusnya mendukung pembentukannya.
Wolf 1130C merupakan katai cokelat tua yang berada dalam sistem tiga bintang dan terletak sekitar 54 tahun cahaya di rasi Cygnus. Objek ini dikenal memiliki kadar logam, unsur lebih berat dari hidrogen dan helium, jauh lebih sedikit daripada Matahari.
Dengan menggunakan data inframerah dari JWST, tim peneliti menemukan sinyal kuat fosfin di atmosfer Wolf 1130C. Analisis lanjutan menunjukkan konsentrasi gas tersebut sekitar 100 bagian per miliar.
Hal ini mengejutkan karena fosfin justru tidak terdeteksi pada katai cokelat dan eksoplanet lain yang diperkirakan memiliki kondisi serupa.
Lalu, kenapa bisa ada di sana?
Para astronom menduga kondisi kimia Wolf 1130C yang miskin oksigen berperan besar. Dalam atmosfer biasa, fosfor lebih mungkin terikat dengan oksigen membentuk fosfor trioksida. Namun pada Wolf 1130C, kurangnya oksigen membuat fosfor justru bereaksi dengan hidrogen dan menghasilkan fosfin.
Hipotesis lain menyebutkan fosfor mungkin berasal dari aktivitas bintang katai putih yang berada satu sistem dengan Wolf 1130C.
Bintang katai putih dapat mengalami ledakan nuklir kecil yang disebut nova, dan proses ini berpotensi menghasilkan fosfor dalam jumlah signifikan. Jika pernah terjadi di masa lalu, jejak fosfor tersebut bisa bertahan hingga sekarang.
Temuan ini tidak langsung menandakan adanya kehidupan di Wolf 1130C. Namun penelitian ini penting karena membantu memahami bagaimana fosfor terbentuk dan bergerak di ruang antar bintang.
"Memahami kimia fosfin pada atmosfer katai cokelat di mana kita tidak mengharapkan adanya kehidupan sangat penting jika kita ingin menggunakan molekul ini sebagai penanda kehidupan di planet mirip Bumi di luar tata surya," kata Burgasser.
Tim peneliti berencana melakukan pengamatan lanjutan terhadap objek serupa untuk mencari pola yang sama.
(fab/fab)

2 hours ago
4

















































