Hasil Lab Mengejutkan! MBG Di Toba Tercemar Bakteri Bacillus Dan Staphylococcus

3 hours ago 1
Medan

26 Oktober 202526 Oktober 2025

Hasil Lab Mengejutkan! MBG Di Toba Tercemar Bakteri Bacillus Dan Staphylococcus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, A.P., M.A.P. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengungkap hasil pemeriksaan laboratorium terkait dugaan keracunan makanan yang terjadi dalam kegiatan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Laguboti, Kabupaten Toba, pada 15 Oktober 2025 lalu.

Dari hasil uji laboratorium, sejumlah sampel makanan terbukti tidak memenuhi syarat keamanan pangan karena terkontaminasi bakteri bacillus cereus dan staphylococcus aureus di atas ambang batas aman.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, H. Muhammad Faisal Hasrimy, A.P., M.A.P., mengatakan hasil pemeriksaan tersebut telah dikonfirmasi oleh Balai Besar POM (BBPOM) Medan dan UPT Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Provinsi Sumut.

“Berdasarkan hasil laboratorium, beberapa jenis makanan yang dikonsumsi peserta MBG terbukti tidak memenuhi syarat karena mengandung bakteri yang melebihi ambang batas. Ini menjadi perhatian serius agar keamanan pangan menjadi prioritas dalam setiap kegiatan,” ujar Faisal saat dikonfirmasi pada Minggu (26/10).

Dari sampel makanan yang dikirim ke BBPOM Medan, hasil pemeriksaan menunjukkan, Nasi mengandung Bacillus cereus melebihi ambang batas, Sayur pokcoy mengandung bacillus cereus dan staphylococcus aureus di atas ambang batas, Ikan nila asam manis: tercemar staphylococcus aureus, Tempe juga tidak memenuhi syarat karena kadar staphylococcus aureus tinggi.

Sementara itu, pemeriksaan terhadap sisa makanan yang dikirim ke BBPOM Medan juga menunjukkan hasil serupa, yakni, Sayur pokcoy tidak memenuhi syarat, karena mengandung bacillus cereus dan staphylococcus aureus melebihi ambang batas, Nasi tercemar staphylococcus aureus.

Namun, hasil uji terhadap sampel muntahan tiga pasien di UPT Labkesmas Provinsi Sumatera Utara menunjukkan hasil negatif, atau tidak ditemukan agen penyebab keracunan makanan secara langsung.

Sementara itu, 134 Orang Terdampak, 1 Masih Dirawat, hingga 23 Oktober 2025, total 134 orang terdampak dalam kejadian tersebut, terdiri dari 123 siswa, 6 guru, 3 petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli, dan 2 warga.

Satu orang masih dalam perawatan di RSUD HKBP Balige, sementara lainnya telah dinyatakan membaik.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Dinas Kesehatan Sumut menginstruksikan agar seluruh pelaksana kegiatan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten/kota memperketat pengawasan keamanan pangan.

Beberapa poin penting yang ditegaskan: Penjamah makanan wajib memiliki sertifikat pelatihan penjamah makanan. Setiap SPPG harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Bahan pangan, alat masak, dan wadah saji dijaga kebersihannya. Distribusi makanan tidak disimpan terlalu lama di suhu ruang.

Masyarakat diminta segera melapor ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala mual, muntah, atau diare setelah makan bersama.

“Dinas Kesehatan Sumut akan terus melakukan pemantauan dan pendampingan teknis kepada Kabupaten Toba hingga situasi benar-benar aman dan terkendali,” tambah Faisal. (id20)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |