IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,29%, Sektor Properti dan Energi Ngebut

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I hari ini, Jumat (7/11/2025) ditutup naik 23,78 poin atau 0,29% ke level 8.360,84. 

Sebanyak 300 saham naik, 317 turun, dan 339 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 6,71 triliun, melibatkan 12,51 miliar saham dalam 1,06 juta kali transaksi. 

Sepanjang sesi I, indeks bergerak pada rentang 8.332,6–8.373,51. Kapitalisasi pasar naik tipis ke Rp 15.248 triliun. 

Mengutip Refinitiv, sebagian besar sektor berada di zona hijau. Properti dan energi memimpin kenaikan dengan masing-masing 1,74% dan 1,3%. 

Sebaliknya, sektor utilitas, industri, dan bahan baku, yang masing-masing turun 0,52%, 0,37%, dan 0,35%. 

Sejumlah saham tercatat menjadi penopang utama indeks siang ini. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) yang naik 2,6% ke level 98.500 berkontribusi paling besar, yakni 9,64 indeks poin. 

Kemudian Bank Central Asia (BBCA) tercatat menyumbang 7,18 indeks poin terhadap penguatan IHSG. Selain itu saham-saham bank jumbo lain juga ikut bergerak siang ini. Bank Negara Indonesia (BBNI) naik 1,13%, berkontribusi 1,79 indeks poin.

Saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) siang ini melesat 8,09% ke level 1.270. EMTK berkontribusi 3,83 indeks poin. 

EMTK tersengat dengan isu IPO Superbank. Menurut informasi yang beredar, Superbank mengincar dana segar sekitar US$200 hingga US$300 juta atau setara Rp3,25 triliun hingga Rp4,88 triliun.

Adapun pada perdagangan hari ini, Jumat (7/11/2025), pasar keuangan domestik diperkirakan akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri.

Dari dalam negeri, perhatian utama tertuju pada rilis data cadangan devisa dan uang primer (M0) periode Oktober 2025 yang akan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI).

Kedua data tersebut akan memberikan gambaran terkini mengenai kekuatan eksternal dan likuiditas sistem keuangan nasional. Dari sisi eksternal, pelaku pasar juga mencermati hasil keputusan Bank of England (BoE) yang kembali menahan suku bunga acuannya di level 4%.

Terdapat juga kabar penting mengenai lonjakan PHK Amerika serta akan ada data perdagangan dari China. Keduanya bisa berdampak besar terhadap Indonesia dan dikhawatirkan bisa merusak tren positif IHSG dan rupiah.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article IHSG Ditutup Turun 0,11% Hari ini, Pangkas Koreksi di Menit Akhir

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |