IQ Warga RI Tertinggal dari Malaysia, Zulhas: Makanya Kita Kasih MBG

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengungkapkan strategi besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Ia menilai kedaulatan pangan menjadi kunci utama untuk menyelesaikan sebagian besar persoalan kemiskinan di Tanah Air.

"Ikan tahun ini akan dibangun 20 ribu hektare tambak di Pulau Jawa. Di seluruh kabupaten akan dibangun minimal satu tambak, 2.000 kampung nelayan yang akan memengaruhi 10-15 juta nelayan. Kalau pangan berdaulat maka sepertiga PR selesai. Pertanian, nelayan, peternakan, sepertiga rakyat kita paling miskin bisa diselesaikan," kata Zulhas.

Jika sektor pangan dan ekonomi kerakyatan telah menguat, maka langkah berikutnya adalah memastikan masyarakat Indonesia cerdas dan bergizi baik.

"Kalau sudah bisa maka berikutnya Indonesia cerdas anaknya. Tiongkok bisa karena cerdas, gizi cukup, IQ di atas 120. Kita rata-rata IQ di 72-78, Thailand, Malaysia, Tiongkok, Korea 120 ke atas. Ya ketinggalan," ungkapnya.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah mendorong program pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat, terutama ibu hamil dan anak-anak.

"Makanya kita kasih makan bergizi. Tahun ini 50-60 juta, tahun depan 82,9 juta penerima manfaat, ibu hamil, TK, SD, SMP, SMA dapat," ujar Zulhas.

Petugas sekolah melalukan pembagian program (MBG) di Sekolah Dasar (SD) Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Petugas sekolah melalukan pembagian program (MBG) di Sekolah Dasar (SD) Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Petugas sekolah melalukan pembagian program (MBG) di Sekolah Dasar (SD) Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Zulhas juga menilai bahwa program MBG akan berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah. Permintaan pangan yang meningkat akan menggerakkan rantai pasok hingga ke warung kecil dan pelaku UMKM.

"Ritel UMKM nanti, warung di kampung pasti akan berkembang karena maka tiap hari 82,9 juta butir telur, kita perlu 82,9 juta potong ayam, kita butuh 82,9 juta ikan, kita butuh 82,9 mangkok sayur, kita butuh 82,9 juta mangkok buah, kita butuh 82,9 juta mangkok nasi. Insya Allah ekonomi akan tumbuh dari bawah," jelasnya.

Ia menegaskan, gerakan ekonomi kerakyatan ini menjadi fondasi penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui strategi tersebut, Zulhas optimistis Indonesia bisa tumbuh menjadi negara maju yang mandiri dengan masyarakat yang produktif.

"Gerakan ekonomi kerakyatan, Tiongkok bisa tumbuh karena semua rakyatnya tumbuh. Yang besar tambah besar, tapi rakyat lain tumbuh. Kalau yang tumbuh besar aja, rakyatnya tidak, maka produktivitas tidak bisa paling tinggi 4-5%. Kalau mau 6-7-8%, masyarakat harus kreatif dan produktif, maka bangsa itu akan jadi bangsa besar," tegas Zulhas.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Efisiensi Jadi Tantangan, Solok Fokus Ketahanan Pangan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |