Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memiliki sejumlah jurus untuk membangkitkan kembali sektor tekstil yang kondisinya babak belur seperti bantuan modal, peningkatan daya saing, hingga aturan proteksi.
Sektor tekstil perlu diselamatkan karena mampu menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu juga ada potensi menggarap pasar ekspor yang saat ini belum optimal.
Oleh karena itu, pemerintah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya membangkitkan kembali sektor tekstil menurun dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini yang harus kita pastikan, mereka mendapatkan satu, to some extent dalam beberapa tahun ke depan, sambil kita bantu mereka meningkatkan daya saingnya, contohnya kemarin kita berikan bantuan kalau dia mau beli mesin baru, kita kasih subsidi bunga untuk dia bisa pinjam untuk beli mesin baru," kata Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dalam acara Evening Up CNBC Indonesia pada Rabu (5/11/2025).
Di sisi lain, pemerintah juga menerapkan aturan untuk memproteksi sektor tekstil sebagai pelengkap stimulus tersebut.
"Nah sementara mereka harus transisi mempersiapkan meningkatkan daya saingnya, kita sudah juga ada beberapa proteksi untuk mereka, seperti biaya masuk anti dumping, bea masuk tindakan pengamanan," ujar Febrio.
"Jadi sementara mereka kita bantu untuk meningkatkan produktivitasnya dan daya saingnya, sementara beberapa tahun ke depan mereka akan terus menikmati proteksi ini," sambungnya.
Febrio pun membeberkan saat ini para pengusaha tekstil masih mencoba bertahan untuk memperbaiki struktur dari bisnisnya sendiri agar mereka bisa meningkatkan daya saing. Maka dari itu pemerintah ikut membantu agar dapat memulihkan dan kemudian meningkatkan daya saing secara global.
(ras/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Daya Saing RI Terancam, FDI Bisa Kabur karena Tarif AS

2 hours ago
2

















































