
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada): Dalam kekayaan budaya Nusantara, adat Batak dikenal dengan berbagai ritual sakral yang penuh makna. Diantaranya, adalah mangain, sebuah prosesi adat yang memiliki arti penting dalam struktur kekerabatan masyarakat Batak.
Mangain secara harfiah berarti “mengangkat” atau “menjadikan,” dan dalam tradisi Batak, prosesi ini menjadi jalan bagi seseorang untuk resmi diakui sebagai boru Batak yakni perempuan yang memiliki marga dalam sistem kekerabatan Batak.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Selama ini, mangain lebih dikenal sebagai bagian dari rangkaian adat pernikahan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa mangain juga bisa dilakukan di luar konteks pernikahan, yaitu untuk mengangkat seseorang yang sebelumnya tidak memiliki marga Batak menjadi boru Batak secara sah menurut adat.Prosesi ini membuka ruang inklusivitas dan penghormatan kepada seseorang yang diterima dalam keluarga besar Batak.
Menurut tokoh adat Batak, prosesi mangain bukan sekadar seremoni formal.
“Mangain adalah bentuk pengakuan dan penerimaan. Dengan proses ini, seseorang mendapatkan identitas kekerabatan melalui marga, lengkap dengan hak dan tanggung jawab sosial di dalamnya,” kata Martua Simanjuntak, salah satu tetua adat Batak di Medan.
Prosesi mangain dilakukan dengan ritual khusus yang melibatkan pihak hula-hula (keluarga istri), dongan tubu (keluarga semarga), dan boru (pihak perempuan). Dalam acara ini, ditetapkan marga yang akan disandang, disampaikan nasihat-nasihat adat, serta dilakukan pemberian ulos sebagai simbol penerimaan.
Menariknya, dalam salah satu rangkaian prosesi mangain, calon boru Batak juga disuapi ikan arsik sebanyak tiga kali oleh calon ibu angkatnya.
Ikan arsik, yang menjadi simbol kemakmuran dan doa berkat dalam budaya Batak, diberikan sebagai tanda restu dan kasih sayang.
Setelah itu, calon boru diulosi dengan Ulos Paropak, sebuah ulos yang melambangkan berkat dan perlindungan. Prosesi ini diakhiri dengan calon ibu angkat menggendong calon boru sebagai simbol telah diterima sepenuhnya ke dalam keluarga besar.
Acara mangain semakin relevan di era modern, terutama bagi mereka yang menikah dengan orang Batak atau ingin diakui dalam struktur sosial Batak. Melalui prosesi ini, seseorang tidak hanya mendapatkan marga, tetapi juga hak untuk disebut boru Batak dan ikut dalam tatanan adat.
“Ini bukan hanya soal nama atau gelar, tapi tentang diterima dan diakui sebagai bagian dari keluarga Batak,” tambah Martua.
Dengan diadakannya prosesi mangain, diharapkan nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan penghormatan terhadap adat tetap lestari di tengah dinamika zaman.
Kehormatan
Dalam kaitan itu,Efriska Ginasti Mayangsari, gadis kelahiran
19 April 1994 tepat pada usia 31 tahun bersamaan dengan hari lahirnya pada 19 April 2025 lalu, menjadi hari penting dan bersejarah baginya.Melalui acara adat mangain ,Efriska Ginasti diangkat menjadi boru Nadeak di Villa Griya Vina Cikeas, Bogor.
” Aku mendapat gelar boru Batak dihari lahirku,” ungkapnya.
Perempuan karir yang kini bekerja di salah satu startup unicorn di tanah air dan sedang menempuh pendidikan S3 di kampus ternama Universitas Indonesia, adalah seorang perempuan yang lahir dari suku Palembang, namun memiliki kecintaan mendalam terhadap budaya Batak. Meski bukan berasal dari keluarga Batak, ia memiliki semangat untuk mengenal, mencintai, dan ikut melestarikan budaya Batak melalui pernikahannya dengan putra Batak, Hendry Donald Hanesty Sinurat pada bulan Juni mendatang.
Efriska mengutarakan ia diberi gelar boru Nadeak melalui prosesi adat mangain, yaitu prosesi pengangkatan secara adat Batak untuk memberikan marga kepada perempuan yang menikah dengan pria Batak.
Gelar ini diberikan agar Efriska resmi diakui dalam sistem kekerabatan Batak, sehingga ia dapat menjalankan peran dan haknya sebagai bagian dari keluarga besar suaminya menurut adat.
“Pemberian gelar boru ini bukan hanya sebuah kehormatan juga tanggung jawab bagi saya untuk menjaga dan melestarikan budaya Batak. Saya berharap bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan keindahan adat dan budaya Batak kepada lebih banyak orang, sekaligus menjadi bagian dari upaya melestarikan warisan leluhur,” pungkas Efriska.(J02)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.