Natuna Banyak Sumur Minyak Nganggur, Bisa Hasilkan 7.000 Barel!

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan terdapat potensi tambahan produksi minyak mencapai 5.000-7.000 barel per hari (bph) di blok minyak dan gas bumi (migas) sekitar Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Bahlil menyebutkan, hal itu lantaran terdapat beberapa blok migas 'nganggur' atau blok migas yang sudah lama tidak beroperasi dan tidak dioperasikan oleh pemegang izin wilayah kerja tersebut.

"Kami juga laporkan kepada Bapak Presiden bahwa di sekitar blok-blok ini, ternyata masih banyak blok-blok yang bisa kita kerjakan, tetapi pemegang izinnya sudah lama dipegang dan tidak beroperasi. Dan, ini bisa meningkatkan lagi kurang lebih sekitar 5.000 sampai dengan 7.000 barel di sekitar sini," ungkapnya saat meresmikan proyek migas Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk di Laut Natuna, dikutip Senin (19/5/2025).

Dengan adanya potensi tambahan produksi minyak tersebut, Bahlil meminta izin kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk bisa mengeksekusi evaluasi izin-izin operasi potensi minyak tersebut kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya.

Bahlil mengungkapkan hal tersebut tidak lain untuk bisa mendorong tercapainya target kedaulatan energi nasional.

"Kami mohon izin, Bapak Presiden, dan mohon arahan, sekiranya Bapak Presiden berkenan, kami akan mengevaluasi izin-izin ini untuk kita kembalikan kepada KKKS lain yang mampu mewujudkan agar bisa meningkatkan lifting untuk menuju kedaulatan energi sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden," tegasnya.

Belum lagi, Bahlil optimis bisa mencapai target lifting minyak sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yakni sebesar 605 ribu.

Dia mengatakan pihaknya akan mencapai target tersebut seiring dengan kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri untuk mendorong peningkatan lifting minyak tahun ini.

"Di dalam APBN, tahun 2025, atas kerja keras dari tim Kementerian ESDM, SKK Migas, dan seluruh KKKS yang sedang bekerja keras di lapangan, maka kami laporkan, mohon dukungan, Insya Allah, target APBN dan target Bapak Presiden kami akan bisa mewujudkan di akhir tahun 2025 ini," paparnya.

Meskipun, Bahlil mengungkapkan realisasi produksi minyak tahun 2024 masih jauh di bawah target yakni mencapai 580 ribu bph dari target 635 ribu bph. Namun, pihaknya akan mendorong tercapainya produksi minyak mencapai 900.000-1.000.000 bph pada tahun 2029-2030 mendatang.

"Dalam rangka menerjemahkan arah kebijakan Bapak Presiden yang telah mencanangkan pada 2029-2030 kita harus menciptakan produksi kita sekitar 900 ribu barel atau sampai dengan 1 juta barel," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Resmikan Lapangan Migas Rp 9, 8 T

Next Article Target Bahlil, Lifting Minyak RI Bisa Tembus 900 Ribu Barel di 2029

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |