Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) saat ini tengah membuka peluang bisnis baru berupa pemanfaatan aren sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Adapun, bioetanol sendiri digunakan sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengakui rencana pembangunan fasilitas produksi bioetanol dari aren yang tengah dijajaki bersama Kementerian Kehutanan ini berlokasi di Jawa Barat.
"Jawa Barat itu mungkin dengan aren ya, pokoknya semua potensi kita kejar terus, nanti ketika udah ada tanggal pastinya kita kabarin," kata Simon di Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Selasa (11/11/2025).
Simon membeberkan, langkah Pertamina untuk masuk ke berbagai proyek energi baru terbarukan merupakan bagian dari strategi diversifikasi energi dalam menghadapi tantangan industri ke depan, termasuk perkembangan kendaraan listrik.
"Kita sudah berpikir untuk diversifikasi energi kan, kan nanti ada tantangan, ada kendaraan listrik, jadi kita juga harus yang pasti ujungnya semua berkolaborasi dan yang pasti kita semua memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) John Anis mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah membidik potensi pemanfaatan aren sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pasalnya, potensi aren untuk bioetanol di Indonesia cukup besar.
Menurut dia, berdasarkan data dari Kementerian Perhutanan, terdapat potensi lahan seluas dua juta hektare di berbagai wilayah Indonesia dan cocok untuk pengembangan tanaman aren.
"Yang menarik adalah, dari data statistik yang diberikan oleh mereka, itu per hektar, per tahunnya, bioetanol yang bisa dihasilkan oleh aren ini, sekitar 4 sampai 5 kali lebih besar dari yang lainnya baik dari gula, dari jagung," kata John dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia, Jumat (16/5/2025).
Ia lantas memerinci bahwa berdasarkan perhitungan dari Kementerian Perhutanan, 1 juta hektar lahan aren mampu memproduksi 24 juta kiloliter bioetanol per tahun. Angka tersebut cukup signifikan untuk menggantikan setengah dari kebutuhan BBM nasional.
"Jadi kalau punya 1 juta hektar, 24 juta kl. Padahal kebetulan kita sekitar 40 juta kl. Jadi setengahnya udah, ya setengahnya, kalau itu masif, udah gak import lagi tuh. Jadi udah tertutup lah," kata dia.
Oleh sebab itu, untuk mengembangkan aren sebagai bahan baku bioetanol, PNRE akan mengembangkan proyek percontohan di wilayah Jawa Barat. Misalnya yakni di Tasikmalaya atau Garut.
"Jadi ide-nya adalah, nanti bekerja sama dengan petani. Jadi aku bilang juga, salah satu keuntungan nabati ini adalah mengangkat petani dari SDM juga pasti sama. Kita bekerja sama, mereka juga, ya mudah-mudah harapannya juga bisa kembali ke jadi jangan hanya ke kota ya, kembali ke desanya, mendapatkan penghasilan yang baik," ungkapnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Moncer! Pertamina NRE Cetak Laba Rp1,39 Triliun di Tahun 2024

3 hours ago
2
















































