Setengah Cabai RI Berasal dari Jawa, Daerah ini Paling Berkuasa

2 hours ago 1

Kanthi Malikhah,  CNBC Indonesia

19 December 2025 19:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor pertanian, terutama hortikultura, merupakan salah satu penyumbang utama ketahanan pangan nasional sekaligus pilar ekonomi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi tanaman sayuran semusim pada 2024 masih didominasi oleh komoditas strategis yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

Berikut merupakan 10 produksi tertinggi tanaman sayuran semusim tahun 2024:

Produksi tanaman sayuran semusim nasional pada 2024 masih didominasi oleh bawang merah, yang menempati posisi teratas dengan total produksi mencapai 20,86 juta kuintal. Dominasi bawang merah ini bukan fenomena baru, melainkan telah ditunjukkan secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir, seiring perannya sebagai komoditas hortikultura strategis dan bahan pokok konsumsi rumah tangga.

Cabai rawit, kubis, dan kentang menyusul sebagai kontributor utama produksi sayuran nasional, mencerminkan kuatnya permintaan domestik terhadap komoditas pangan segar.

Produksi bawang merah nasional masih terkonsentrasi di sejumlah wilayah utama, dengan Jawa Tengah menempati posisi teratas sebagai provinsi penghasil bawang merah terbesar di Indonesia. Berdasarkan data produksi, Jawa Tengah mencatat output mencapai 6,08 juta kuintal, unggul jauh dibandingkan Jawa Timur di posisi kedua dengan 4,77 juta kuintal.

Produksi bawang merah yang relatif melimpah, mendorong adanya ekspor ke berbagai wilayah.

Mengutip data Kementerian Pertanian, selama kurun waktu 2019 sampai 2023, Indonesia sebagai negara eksportir bawang menempati urutan ke-33 dalam lingkup global. Rerata nilai ekspor 2019-2023 sebesar US$ 9,46 juta per tahun.

Tahun 2024 Indonesia melalui Kabupaten Brebes menargetkan dan melakukan ekspor bawang merah hingga 19.000 ton ke negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam, sebagai upaya menyerap hasil panen raya dan menjaga stabilitas harga.

Produksi cabai rawit nasional masih sangat terkonsentrasi di Pulau Jawa. Jawa Timur menempati posisi teratas dengan produksi mencapai 5,69 juta kuintal, jauh melampaui provinsi lain.

Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing mencatat produksi 2,48 juta kuintal dan 1,64 juta kuintal pada 2024.

Ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh produksi cabai rawit nasional masih bertumpu di Jawa.

Kondisi ini membuat pasokan dan harga cabai rawit nasional sangat sensitif terhadap gangguan produksi di provinsi-provinsi utama tersebut, baik akibat cuaca, hama, maupun perubahan musim tanam.

(mae/mae)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |