Soal Jumlah Layar Bioskop, RI Ketinggalan dari Malaysia dan Thailand

3 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengusaha di industri bioskop dan rumah produksi bersama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) melakukan rapat kerja (raker) dengan Komisi VII DPR RI terkait kondisi industri perfilman di Indonesia saat ini. Ada beberapa tantangan yang tengah dihadapi oleh pengusaha.

Dalam raker tersebut, setidaknya ada tiga tantangan yang tengah dihadapi oleh pengusaha bioskop dan rumah produksi film Indonesia. Adapun ketiga tantangan tersebut yakni Pertama, masih terbatasnya jumlah layar di Indonesia, di mana jumlah bioskop masih didominasi di kota-kota besar, sehingga sebaran bioskop belum merata di Indonesia.

Kedua yakni kualitas komersial perfilman Indonesia, di mana hal ini dikeluhkan oleh banyak produser film Indonesia untuk dapat ditayangkan di layar bioskop. Ketiga, masih maraknya kasus pembajakan film di Indonesia, di mana kasus pembajakan marak terjadi melalui beberapa media sosial seperti Telegram.

"Ketersediaan dan jumlah layar menjadi salah satu tantangan yang kami hadapi saat ini. Sebagai negara dengan penduduk 283 juta lebih dan sebagai negara dengan rasio layar per 100 ribu penduduk paling rendah dibandingkan dengan Singapura, kami baru 0,7 per layar, artinya kurang dari satu layar per 100 ribu penduduk," kata Sekretaris Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Judith Dipodiputro dalam raker Bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (6/11/2025).

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis (6/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)Foto: Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis (6/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis (6/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)

Pihaknya mengungkapkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 283 juta lebih, maka seharusnya memiliki 10 ribu layar. Secara lebih rinci, rasio layar per 100 ribu penduduk di Indonesia juga kalah dari Thailand dan Malaysia yang keduanya sudah mencapai rasio 1,7 dan 3,6. Hal ini mencerminkan rendahnya akses dan penetrasi infrastruktur bioskop di Indonesia.

"Dengan jumlah penduduk yang kita miliki, Indonesia seharusnya memiliki sekitar 10 ribu layar. Jadi masih ada kekurangan lebih dari 7 ribu layar pada saat ini," jelasnya.

Adapun hingga Januari 2024, total bioskop di seluruh Indonesia mencapai 496 lokasi dengan 2.375 unit layar yang tersedia di seluruh Indonesia. Angka ini bertambah 16 lokasi dan 70 layar dibandingkan dengan 2023. Meski begitu, angka ini masih belum memenuhi kebutuhan minimum layar di Indonesia.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |