
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada): Tim peneliti dari Universitas Sumatera Utara (USU) memulai studi ilmiah mengenai potensi keberadaan virus penyebab diare, termasuk virus polio, di aliran Sungai Deli dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Cemara.
Penelitian ini dijadwalkan berlangsung selama enam bulan, dengan pengambilan sampel secara berkala setiap dua minggu.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Ketua tim peneliti, dr. Evita Mayasari, MKes, PhD, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan kontaminasi virus dari limbah rumah tangga dan tinja manusia yang dibuang langsung ke sungai.
“Di sungai bisa jadi banyak virus dan bakteri, tapi fokus utama kami adalah mendeteksi keberadaan virus polio dan virus penyebab diare lainnya,” jelasnya.
Penelitian ini melibatkan sejumlah akademisi dan pakar lintas disiplin, antara lain Vincent Pang Junxiong MSc PhD, dr. Inke Nadia Diniyanti Lubis PGDip PID MKed SpA PhD, Dr. dr. T. Kemala Intan MPd MBiomed, dr. Ranti Permatasari SpPK Subsp PI (K), Prof. Dr. dr. Sry Suryani Widjaja MKes, dr. Maria M. Simatupang MKT, dan Novrida Harpah Hasibuan SSi MT.
Sebelum kegiatan penelitian dimulai, tim telah melakukan sosialisasi dan pemaparan rencana riset kepada sejumlah pemangku kepentingan dalam forum terbuka di Aula Fakultas Kedokteran USU.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kota Medan, Badan Riset dan Inovasi Daerah, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Perumda Tirtanadi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Deliserdang, serta unsur pemerintah daerah lainnya.
“Kami mengundang stakeholder agar dapat berkolaborasi dan mendukung kegiatan ini secara komprehensif. Jika virus ditemukan, kami akan menindaklanjuti dengan analisis kuantitatif dan melakukan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat melalui program pengabdian masyarakat USU,” ujar dr. Evita.
Ia juga menambahkan bahwa virus polio sangat mungkin masuk ke lingkungan perairan melalui tinja individu yang terinfeksi. Oleh karena itu, pemantauan kualitas air sungai menjadi penting tidak hanya untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai langkah deteksi dini potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi pengendalian penyakit berbasis lingkungan serta memperkuat sistem surveilans epidemiologi lingkungan di wilayah Sumatera Utara
Sejumlah peserta menyambut baik penelitian tersebut.
Masing-masing instansi menunggu hasil penelitian untuk diteruskan di pemerintahan dalam mengambil keputusan untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.(cbud)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.