Tokoh Perempuan di BUMN Ungkap Cara Tangani 'Burnout' di Dunia Kerja

6 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi burnout di dunia kerja menjadi fenomena yang semakin umum terjadi. Hal ini ditandai dengan perasaan lelah, dan kehilangan motivasi berkepanjangan seiring target dan pencapaian kerja.

Hal ini kerap terjadi karena beberapa faktor. Terutama beban kerja yang berlebihan dan kurangnya dukungan dari rekan kerja.

Jika tidak ditangani dengan baik, burnout dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, dan mental, hingga kinerja.

Burnout juga turut dialami oleh para pemimpin perempuan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mereka pun membagikan pengalamannya dalam menghadapi burnout.

Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengungkapkan dalam burnout terjadi karena seseorang fokus dengan pencapaian. Ketika pencapaian tersebut diraih, burnout akan hilang dengan sendirinya.

"Ini pasti akan dirasakan pada generasi muda terutama perempuan bawah ini priceless. Jadi burnoutnya akan hilang," kata Maya.

Dia menambahkan bahwa semua pencapaian tidak ada yang instan. Semua harus melewati proses terlebih dahulu.

"Though itu harus kita mau bekerja. Mau menghabiskan effort kita untuk visi yang jelas," tambah dia.

Sementara Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita menjelaskan untuk mengatasi burnout, seseorang perlu mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu. Ini meliputi kelemahan dan kekuatan.

Ketika seseorang tidak mengenali dirinya sendiri, maka seseorang bisa mengalami burnout.

"The first things know your self. Karena kalau kita tidak mengenali diri dengan baik, kita tidak akan bisa stand out," tegas Melati.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal

Next Article 3 Kalimat ini Jadi Ciri Khas Perempuan Cerdas

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |