Ayah Wa Hilang Di Dusun Lhok Pungki Sawang

3 hours ago 1

“Dusun Lhok Pungki telah hilang; hilang bersama dengan hilangnya rumah – rumah warganya,” (Fazir Ramli, Keuchiek Gampong Gunci)

RABU, tanggal 26 November 2025, malam Kamis, hujan deras turun tanpa henti telah menyebabkan terjadinya luapan air sungai hingga tumpah dan menggenangi ke pemukiman warga di 27 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Awalnya, banjir paling parah terjadi di Kecamatan Baktya dan Kecamatan Seunuddon dengan ketinggian genangan banjir rata – rata sepinggang orang dewasa. Tidak berapa lama kemudian, muncul informasi, banjir juga telah mengepung Kecamatan Tanah Jambo Aye dan Kecamatan Langkahan.

Di Kecamatan Langkahan, lokasi paling parah terjadi di Gampong Lubok Pusaka, ketinggian air nyaris menenggelamkan rumah masyarakat di sana. Teriakan minta tolong bersahut – sahutan dari rumah – rumah warga di sana.

Selanjutnya, banjir meluas hingga ke kecamatan lainnya, Tanah Luas, Lhoksukon, Baktya Barat, Cot Girek, Syamtalira Aron, Nibong, Tanah Pasir, Samudera, Lapang, Meurah Mulia, Syamtalira Bayu, Matang Kuli, Nisam, Dewantara, Muara Batu, Nisam Antara, Banda Baro, Kuta Makmur, hingga ke Kecamatan Sawang.

Di Kecamatan Sawang, banjir bandang paling parah terjadi di Dusun Lhok Pungki, Gampong Gunci. Ke tinggian air mencapai lima meter. Sebelum banjir menenggelamkan rumah – rumah di sana, para warga telah berhasil menyelamatkan diri dengan cara mengungsi ke Dusun Paya Rubeik, gampong yang sama.

Ada 84 kepala keluarga (KK) atau 298 jiwa warga yang tinggal menetap di Dusun Lhok Pungki. Arus banjir yang turun ke Lhok Pungki terlalu deras telah menyebabkan seluruh rumah warga di dusun tersebut hilang dibawa banjir bandang. Tidak ada harta benda yang dapat diselamatkan oleh waraga di sana.

“Setelah banjir surut, kami datangi Dusun Lhok Pungki. Sampai di sana, kami tidak menemukan satu pun rumah warga di dusun itu. Dusun itu bersih dan menjadi rata akibat tertibun lumpur. Dusun Lhok Pungki telah hilang; hilang bersama dengan hilangnya rumah – rumah warganya,” sebut Keuchiek Gampong (desa) Gunci, Fazir Ramli saat dikonfirmasi Waspada.id, Sabtu (13/12) sore.

Ada dua unit rumah warga yang tersisa, namun rumah tersebut telah rusak parah dan posisinya berada di pinggir sungai dan jelas ke dua unit rumah tersebut tidak bisa difunsgikan lagi sebagai tempat tinggal. Bukan hanya rumah tersebut, Dusun Lhok Pungki pun sudah tidak dapat dijadikan sebagai pemukiman bagi warga. “Setelah diterjang banjir, dusun ini telah berubah menjadi sungai.”

Ditanya mengapa banjir terjadi begitu parah di dusun tersebut, Fazir Ramli menjelaskan, Dusun Lhok Pungki berada di dataran rendah. Karena itu, arus banjir dari bukit turun ke dusun itu. “Nanti, 298 jiwa warga Dusun Lhok Pungki harus direlokasi ke tempat lain. Dusun itu telah berubah menjadi sungai.”

Ditanya, apakah hanya Dusun Lhok Pungki yang mengalami banjir bandang, Fazir Ramli menyebutkan, seluruh Gampong Gunci dilanda banjir bandang. Di gampong tersebut terdapat 7 dusun dan salah satunya Dusun Lhok Pungki. Di dusun lain, banjir bandang tidak separah yang terjadi di Lhok Pungki.

Rumah – rumah masyarakat di enam dusun lainnya tidak ada yang rusak atau hilang. Pemukiman wrga di sana tidak hilang. Genangan banjir di enam dusun lainnya pun tergolang cukup parah hingga mereka harus diungsikan atau mengamankan diri ke tempat – tempat yang lebih tinggi.

“Warga kami banyak mengalami kerugian harta benda. Lahan sawah dan perkebunan mereka rusak parah. Kendaraan bermotor mereka tenggelam dan tidak bisa diangkat jika tidka menggunakan alat berat,” katanya.

Yang paling dibutuhkan warga Gampong Gunci saat ini, sebut Fazir Ramli adalah kebutuhan dasar masyarakat, mulai Sembako, air bersih, tenda, matras hingga berbagai kebutuhan lainnya. Dan mungkin, kata dia, masyarakatnya akan membutuhkan hunian sementara karena korban banjir bandang di Dusun Lhok Pungki sudah tidak memiliki rumah. “Tidak lama lagi kita umat muslim akan menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga pemerintah dapat membantu Huntara bagi warga kami.”

Sebelum mengakhir wawancara, Waspada.id sempat mempertanyakan, apakah dalam banjir bandang yang melanda Dusun Lhok Pungki, ada warga yang meninggal atau hilang. “Ada satu orang. Orang tersebut hilang sampai hari ini belum ditemukan. Namanya Ayah Wa…,” tutup Fazir Ramli mengakhiri wawancara dengan Waspada.id. (Maimun Asnawi/WASPADA.id)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |