Benarkah Tuyul Tak Bisa Curi Uang di Bank? Ini Penjelasannya

1 day ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Tuyul dikenal dalam cerita rakyat sebagai makhluk halus yang suka mencuri uang. Dalam bukunya Dunia Hantu Orang Jawa (2004), budayawan Suwardi Endraswara menyebut tuyul tak hanya mencuri uang, tapi juga barang dan surat berharga, biasanya dari rumah ke rumah. Umumnya, tuyul dipelihara oleh mereka yang ingin cepat kaya.

Namun, pernahkah terpikir mengapa tuyul tak mencuri di bank atau mengambil saldo e-money, yang jelas-jelas menyimpan lebih banyak uang?

Hingga kini, belum ada laporan bahwa bank kehilangan uang karena ulah tuyul. Di internet, beredar berbagai spekulasi: dari tuyul takut logam karena uang di bank disimpan di brankas, hingga anggapan bahwa bank dijaga oleh makhluk halus lain yang lebih kuat. Tapi semua itu tak lebih dari dugaan yang tidak bisa dibuktikan secara logis.

Untuk memahami kenapa cerita tuyul begitu kuat dan terus dipercaya, kita perlu menengok sejarah ekonomi Indonesia, khususnya di era kolonial.

Pada 1870, Belanda menerapkan kebijakan ekonomi liberal menggantikan sistem tanam paksa. Kebijakan ini justru memperburuk nasib petani kecil karena lahan mereka diambil alih untuk kepentingan industri dan perkebunan besar. Sementara itu, kelompok pedagang-baik pribumi maupun Tionghoa-justru makin makmur karena diuntungkan oleh sistem baru ini.

Perbedaan kelas ini memunculkan kecemburuan. Petani yang hidup dalam sistem subsisten (cukup untuk makan sendiri) heran melihat pedagang mendadak kaya tanpa proses yang terlihat jelas. Bagi mereka, kekayaan harus berasal dari kerja keras yang tampak oleh mata.

Karena tak bisa memahami asal kekayaan para pedagang, petani pun mulai menuduh mereka menggunakan cara mistis-seperti memelihara tuyul-untuk mencuri uang. Tuduhan ini bukan semata soal kepercayaan, tapi juga bentuk protes sosial terhadap ketimpangan ekonomi saat itu.

Budayawan Ong Hok Ham menyebut dalam Dari Soal Priayi sampai Nyi Blorong (2002), tuduhan memelihara tuyul membuat para pengusaha kehilangan kehormatan sosial. Mereka dianggap memperoleh kekayaan dari jalan haram, padahal yang terjadi hanyalah perubahan sistem ekonomi yang tidak merata.

Akibat stigma tersebut, orang kaya pada masa itu mulai menyembunyikan kekayaan mereka. Mereka cenderung membeli barang yang tak mencolok seperti emas, dan menghindari beli rumah atau tanah agar tak dituduh memelihara tuyul.

Narasi tentang tuyul sebagai pencuri uang pun terus menguat hingga kini. Dalam masyarakat agraris seperti Indonesia, kisah mistis ini terus hidup karena menyentuh realitas sosial: ketimpangan ekonomi, kecemburuan, dan kegagalan menjelaskan perubahan kekayaan secara rasional.

Jadi, bukan soal bisa atau tidak tuyul mencuri di bank. Cerita tuyul lebih tepat dipahami sebagai simbol sosial dari kegelisahan ekonomi yang muncul sejak masa kolonial dan bertahan hingga hari ini.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Melemah, Industri Fotografi Perkuat Peran Komunitas

Next Article Penasaran Kenapa Tuyul Tak Curi Uang di Bank? Ini Penjelasannya

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |