Ditekan Dunia-Diserang Sekutu, Netanyahu Akhirnya Mau Gencatan Senjata

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dirinya terbuka untuk "gencatan senjata sementara" di Gaza. Pernyataan tersebut muncul setelah meningkatnya tekanan internasional atas serangan baru Israel dan blokade bantuan di wilayah Palestina.

"Jika ada pilihan untuk gencatan senjata sementara untuk membebaskan sandera, kami akan siap," kata Netanyahu pada Rabu (21/5/2025), seperti dikutip AFP. Ia mencatat bahwa setidaknya 20 sandera yang ditahan oleh Hamas dan sekutunya masih diyakini masih hidup.

Namun dia menegaskan kembali bahwa militer Israel bertujuan untuk membawa seluruh Gaza di bawah kendalinya pada akhir operasinya.

"Kita harus menghindari krisis kemanusiaan untuk menjaga kebebasan kita dalam tindakan operasional," katanya.

Pernyataannya datang beberapa jam setelah pasukan Israel menembakkan "tembakan peringatan" di dekat delegasi diplomat asing yang mengunjungi Tepi Barat yang diduduki. Insiden ini memicu kecaman global dan ketegangan diplomatik baru.

Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh pasukan Israel "dengan sengaja menargetkan dengan tembakan langsung delegasi diplomatik terakreditasi" di dekat kota titik nyala Jenin.

Seorang diplomat Eropa mengatakan kelompok itu telah melakukan perjalanan ke daerah tersebut untuk menyaksikan kehancuran yang disebabkan oleh serangan militer Israel selama berbulan-bulan.

Tentara Israel mengatakan "delegasi menyimpang dari rute yang disetujui" dan memasuki zona terbatas.

Pasukan melepaskan tembakan untuk mengarahkan kelompok itu pergi, katanya. Ia menambahkan tidak ada luka yang dilaporkan dan menyatakan penyesalan atas "ketidaknyamanan yang disebabkan".

Insiden itu mengundang kecaman dari Belgia, Kanada, Mesir, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Belanda, Spanyol, Turki, Uruguay dan Uni Eropa.

Kepala kebijakan luar negeri UE Kaja Kallas juga menyerukan Israel untuk menyelidiki tembakan dan untuk menahan mereka yang bertanggung jawab "bertanggung jawab".

Serangan Hamas pada Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.218 orang di Israel, kebanyakan warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi.

Militan juga mengambil 251 sandera, 57 di antaranya tetap di Gaza termasuk 34 yang dikatakan militer tewas.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan Selasa setidaknya 3.509 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret, mengambil korban perang secara keseluruhan menjadi 53.655.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap Menyerang! Tentara Israel Usir Warga Palestina Dari Gaza

Next Article Breaking: Netanyahu Tuduh Hamas Ingkari Kesepakatan Gencatan Senjata

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |