Harga Penyeberangan Kutablang Hingga Rp3 Juta, Relawan Dan Warga Kesal, Pemkab Bireuen Tak Ada Aksi

4 days ago 8
Aceh

12 Desember 202512 Desember 2025

Harga Penyeberangan Kutablang Hingga Rp3 Juta, Relawan Dan Warga Kesal, Pemkab Bireuen Tak Ada Aksi Aktivitas penyeberangan di jembatan putus Kuta Blang, Waspada.id/Fauzan

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BIREUEN (Waspada.id): Harga penyeberangan di sungai Kuta Blang yang hanya berjarak 150 meter mencapai Rp3 juta untuk mengantar bantuan kemanusian, membuat relawan dan warga kesal.

Keluhan sudah disampaikan berulang kali ke Pemerintah Kabupaten Bireuen, tetapi tak ada tindakan yang dilakukan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Ini benar, Bang. Kami sempat kesal dan mau viralkan. Tapi karena situasinya sedang bencana, akhirnya kami tutup-tutupi,” kata Muhammad Adam, relawan yang mengantar bantuan ke Aceh Timur, Kamis (11/12).

Keluhan sama juga disampaikan Yuslinda, 34, warga Bireuen. Ia menegaskan tarif yang mencekik leher itu tidak membedakan antara pengantar bantuan, relawan, atau warga lokal.

“Laporan berulang kali sudah ke Pemkab. Tapi kayaknya tidak ada aksi apa-apa,” ujarnya dengan nada kesal.

Tokoh masyarakat Kuta Blang Muttaqin menyatakan tarif yang diterapkan tidak wajar, apalagi dalam kondisi bencana. Ia meminta Pemkab Bireuen bersama TNI-Polri serta Muspika Kutablang segera turun tangan, menetapkan tarif resmi, dan memasang pemberitahuan terbuka.

“Untuk boat pengangkut bantuan, pemerintah harus menyediakan armada agar relawan tidak dibebani biaya tidak masuk akal,” pinta Muttaqin.

Camat Kuta Blang Erizal, yang dikonfirmasi hari yang sama, mengakui sudah beberapa kali meminta jasa penyeberangan untuk mengambil Rp10 ribu per orang sesuai instruksi Bupati. Namun, ia tidak bisa menjaga lokasi karena lebih fokus ke 30 titik pengungsian di kecamatan.

“Sudah melaporkan ke Dishub Bireuen, tapi tidak seorangpun yang datang. Hanya ada Dishub Aceh di situ karena itu Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menjadi wewenang Pemerintah Aceh,” jelas Erizal.

Ia juga menolak isu setoran ke kecamatan. “Saya saja kemarin mengantarkan bantuan, habis duit di situ. Sekarang saya sendiri yang mengangkatnya bersama staf,” katanya.

Erizal menambahkan penyeberangan di jembatan putus itu bukan milik Kecamatan Kuta Blang melainkan penyeberangan nasional. Ia menyarankan untuk menempatkan petugas dari Dishub Aceh dan Bireuen serta boat milik pemerintah untuk menertibkan.(id73)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |