Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara, Heri Velona. Waspada.id/ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id): Angka stunting di Sumatera Utara mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan data tahun 2024, prevalensi stunting mencapai 22 persen, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 18,9 persen.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Utara, Heri Velona, mengungkapkan bahwa meski terjadi perbedaan data antar sumber, pihaknya terus memperkuat upaya pengendalian melalui peningkatan layanan kesehatan di tingkat masyarakat.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
“Kita memang ada kesenjangan data, tapi data yang kita peroleh dari pelayanan Posyandu menunjukkan per September 2025 di angka 2,48 persen. Ini termasuk cukup tinggi secara nasional,” ujar Heri Velona, kepada media pada Selasa (28/10).
Beberapa daerah dengan angka stunting tertinggi berada di Tapanuli Tengah, Simalungun, dan sejumlah kabupaten/kota lainnya di Sumut.
Untuk menekan angka tersebut, Dinas Kesehatan terus memperkuat peran Posyandu, termasuk peningkatan kapasitas kader kesehatan agar mampu melakukan intervensi spesifik, mulai dari masa remaja putri, ibu hamil, hingga bayi lahir.
“Kita tingkatkan pelayanan kesehatan dari hulu ke hilir. Mulai dari remaja putri, ibu hamil, bayi, hingga anak balita. Selain itu, faktor lingkungan seperti akses air bersih, jamban sehat, dan kebiasaan merokok dalam rumah juga menjadi perhatian,” tambahnya.
Heri menjelaskan, daerah dengan angka stunting tinggi umumnya memiliki kendala pada aspek lingkungan, ekonomi, dan tingkat pengetahuan masyarakat.
“Masih ada masyarakat yang belum memiliki akses air bersih dan masih buang air besar sembarangan. Ini menjadi pekerjaan besar yang harus kita selesaikan bersama,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis, Dinkes Sumut disebutkannya pihaknya menargetkan penurunan angka stunting hingga 18 persen pada akhir tahun 2025, melalui kolaborasi lintas sektor, edukasi gizi, serta peningkatan pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.(id20)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.





















































