Ketua MUI P.Sidimpuan: Globalisasi Dan Kemajuan Teknologi Bagai Pisau Bermata Dua

5 hours ago 3
Pendidikan

6 November 20256 November 2025

 Globalisasi Dan Kemajuan Teknologi Bagai Pisau Bermata Dua Ketua MUI Kota Padangsidimpuan, ustadz Drs.H.Zulfan Efendi Hasibuan, MA pada acara Sarasehan Penguatan Moral Generasi Muda Dalam Menghadapi Tantangan Global di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Kamis (6/11/2025). Waspada.id/Mohot Lubis.

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

P.SIDIMPUAN (Waspada.id): Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padangsidimpuan, ustadz Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan, MA mengatakan, perkembangan teknologi informasi di tengah arus globalisasi telah membawa perubahan bagi kehidupan umat manusia, baik secara positif maupun negatif.

“Globalisasi ibarat pisau bermata dua, satu sisi memberi manfaat besar, sementara pada sisi lain memberi efek negatif dan manfaat yang tidak sedikit bagi kehidupan manusia,” kata ustadz Drs. H. Zulfan Efendi Hasibuan, MA pada acara Sarasehan Penguatan Moral Generasi Muda Dalam Menghadapi Tantangan Global di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Kamis (6/11/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Sarasehan yang digelar Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga MUI Padangsidimpuan, atas dasar keprihatinan terhadap moral umat, terutama generasi muda saat ini. Selain menghadirkan ustadz Drs.H. Zulfan Efendi Hasibuan, MA sebagai pembicara, juga menghadirkan Dosen UIN Syahada P.Sidimpuan Dr.Fauziah Nasution sebagai pemateri.

Ustadz Zulfan menjelaskan, salah satu dampak negatif kehidupan global yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi yakni semakin merosotnya akhlak dan moral masyarakat. “Hal ini terjadi pada semua lapisan masyarakat, terutama kalangan generasi muda,” ucapnya.

Salah seorang peserta sarasehan saat bertanya terkait penguatan moral generasi muda dalam menghadapi tantangan global di Aula Kantor MUI Padangsidimpuan, Kamis (6/11/2025). Waspada.id/Mohot Lubis

Menurutnya, dampak negatif globalisasi terhadap kehidupan manusia terdiri dari menurunnya moral dan etika, sopan santun, dan rasa malu semakin hilang. Kemudian gaya hidup semakin individualis dan konsumeris.

Selanjutnya, lunturnya nilai-nilai agama, budaya dan nasionalisme. Kesenjangan sosial semakin terlihat serta berkurangnya interaksi langsung sehingga silaturrahmi semakin ditinggalkan. Ketagihan media sosial, tindakan kriminal semakin marak dan kebebasan semakin tidak terbatas.

Utadz Zulfan menceritakan, suami dan istri yang duduk di teras rumah tidak cakapan karena keduanya asyik dengan HP nya masing-masing. “Bahkan banyak perceraian terjadi yang dipicu media sosial, sebagimana terjadi di berbagai daerah, termasuk di Kota Padangsidimpuan,” katanya.

Dalam pandangan Islam, lanjut Ketua MUI, akhlak jadi indikator dan tolak ukur keimanan seseorang. “Akhlak lebih tinggi dari ilmu pengetahuan dan akhlak merupakan pondasi suatu bangsa sebagimana Imam Syauky Beyk mengatakan bahwa suatu bangsa itu kokoh selama akhlak mereka masih terjaga, apabila akhlak sudah rusak, maka bangsa itu ajan hancur,” ungkapnya.

Akhlak dan moral, lanjut Ketua MUI, merupakan dua hal yang saling terkait dalam menilai perilaku manusia. Akhlak merujuk pada sifat dan watak yang melekat dalam diri yang dipengaruhi nilai agama dan spritualitas.

Sedangkan moral merupakan seperangkat prinsip dan nilai yang dianut oleh masyarakat untuk menentukan tindakan yang benar dan salah dan bersifat lebih kontekstual secara sosial. Keduanya sama-sama membentuk karakter dan menuntun prilaku dalam kehidupan sehari-hari.

“Akhlak itu bersumber dari agama dan spritual, moral bersumber dari kesepakatan sosial, kebiasaan, budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Itulah sebabnya Imam Al-Mawardi mengatakan akhlak itu lebih tinggi dari moral,” ujar Ketua MUI.

Untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi, ustad Zulfan berpendapat harus mampu memproteksi diri dari hal-hal negatif, penguatan akidah dan akhlak, penguatan pendidikan agama dan penguatan identitas muslim.

“Penguatan akhlak dan moral melalui peningkatan iman, taqwa dan pendidikan agama merupakan sesuatu yang mesti, untuk mengantisipasi semua dampa buruk globalisasi dan kemajuan teknologi,” jelas Ustadz Zulfan. (id46)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |