Jakarta, CNBC Indonesia - Di Korea Selatan, mendaki gunung bukan hanya aktivitas fisik, tapi juga gaya hidup, terutama bagi para lansia. Salah satu lokasi yang jadi favorit mereka adalah Gunung Bukhansan, gunung tertinggi di Seoul dengan ketinggian 836,5 meter di atas permukaan laut.
Gunung yang terletak di utara Kota Seoul ini rutin dipadati para pendaki senior, terutama pada akhir pekan. Lansia di Korea tidak sekadar jalan santai-mereka benar-benar mendaki, lengkap dengan perlengkapan teknis seperti sepatu gunung, tongkat trekking, hingga tas carrier.
Fenomena ini terlihat langsung saat jurnalis CNBC Indonesia Thea Fathanah Arbar mendaki melalui Harujae Pass, jalur pendakian menuju puncak Baegundae, puncak tertinggi Bukhansan. Meskipun jalurnya tergolong cukup menantang, mayoritas pendaki yang ditemui justru merupakan lansia.
Sebagian besar dari mereka mendaki dengan santai namun konsisten. Ada yang datang sendiri, ada pula yang berpasangan atau bersama keluarga-bahkan mengajak anak dan cucu. Tak sedikit pula yang mendaki berkelompok dengan rekan sesama lansia.
"Setiap minggu kebanyakan orang tua hiking ke sini," kata Ko Il-Sun, salah satu pendaki lansia yang ditemui CNBC Indonesia di jalur menuju puncak Baegundae yang berbatu. Ko tak mau menyebutkan usianya saat ditanya.
Saat ditemui, Ko mengenakan topi abu-abu, kaus polo hijau terang serta celana biru cobalt. Meski rambutnya memutih, ia tetap terlihat gagah dan bugar saat menapaki jalur berbatu.
"Saya (mendaki di sini) hampir 5 kali dalam sebulan," imbuhnya.
"Ini adalah cara kami (para lansia) piknik karena (Bukhansan) tidak jauh dari pusat Kota Seoul," tambah Ko.
Lansia Aktif dan Sehat
Fenomena lansia aktif mendaki ini bukan isapan jempol. Menurut laporan Lemon.Lab bertajuk Senior Travel Trend 2024, orang Korea berusia 60-an kini aktif melakukan kegiatan fisik seperti mendaki. Hal ini setara dengan tingkat aktivitas orang berusia 40-an di masa lalu.
Sementara itu, laporan Eye on Asia menyebut bahwa pendaki berusia 60-70 tahun adalah bagian penting dari komunitas pendaki di Korea. Mereka rutin terlihat di hampir semua jalur pendakian di negara tersebut.
Lalu apa rahasianya hingga para lansia di Korea masih bergerak dengan lincah?
Selain semangat hidup yang tinggi, pola hidup mereka juga mendukung. Sebuah meta-analisis yang dimuat dalam Journal of Korean Academy of Nursing menyebut bahwa kebiasaan berjalan kaki yang intens dan konsisten meningkatkan daya tahan otot dan fleksibilitas tubuh para lansia. Ini berkontribusi besar terhadap kualitas hidup mereka.
Tak hanya itu, pola makan sehat juga memainkan peran penting. Konsumsi makanan fermentasi seperti kimchi, sup ginseng (samgyetang), serta makanan laut rendah lemak menjadikan tubuh tetap bugar meski usia bertambah. Teh herbal, jalan kaki harian, serta keterlibatan sosial aktif turut menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.
Dengan kombinasi gaya hidup sehat, pola makan bergizi, serta kebiasaan mendaki yang konsisten, tak heran bila para lansia Korea Selatan masih sanggup melangkah gagah di jalur-jalur terjal Bukhansan.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Efek Domino Perang Dagang ke Bisnis Parfum Lokal
Next Article Tak Seindah Drakor, Korea Catatkan Angka Bunuh Diri Tertinggi