MUI Sumut Minta MUI Sibolga Kawal Kasus Penganiaya Warga Di Masjid Agung Hingga Tuntas

4 hours ago 5
Medan

4 November 20254 November 2025

MUI Sumut Minta MUI Sibolga Kawal Kasus Penganiaya Warga Di Masjid Agung Hingga Tuntas Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara. Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Dr. Maratua Simajuntak bersama Juru Bicara Dr.Ardiansyah, Selasa (4/11/2025) menyampaikan apresiasi kepada Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga hanya dalam waktu tiga hari berhasil menangkap  pelaku yang terlibat dalam pembunuhan pemuda berprofesi sebagai nelayan pada Jumat lalu.

“Dan kepada pihak kepolisian yang berwenang mengungkap kejadian ini dengan gerak cepat, MUI Sumatera Utara mengapresiasi gercep polisi.
Semoga setelah dapat diungkap pelaku dan motifnya dapat ditegakkan hukum dgn seadil-adilnya,” ujar Ardiansyah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Disebutkan,  MUI Sumatera Utara mengecam perbuatan keji tersebut, yang mengakibatkan korban jiwa. Masjid yang seharusnya menjadi tempat aman dan ramah bagi jamaahnya, malah menjadi tempat yang menakutkan dan membahayakan.

“Tentu hal ini bertentangan dengan fungsi masjid sebagai tempat yang paling damai di muka bumi. Tempat berkumpul umat tanpa melihat latar belakang sosial, politik maupun ekonominya. Masjid adalah ‘Rumah Allah’ tempat beribadah bukan tempat membunuh atau menganiaya,” sebutnya.

Lanjut dia, Allah SWT menegaskan bahwa siapa saja yang masuk ke dalam masjid (masjidil haram) maka dia aman. Allah berfirman: “…Barang siapa memasukinya (Baitullah), maka dia aman…” (QS. Ali ‘Imran: 97).

Di dalam masjid dilarang meludah atau membuang sampah. Bahkan pahalanya begitu besar bagi mereka yang menyingkirkan sampah dari dalam masjid.

Jika perbuatan yang seperti itu saja dilarang dan wajib dihindari, bagaimana pula dengan penganiayaan dan kekerasan yg berujung hilangnya nyawa. Tentulah perbuatan itu dimanapun dilarang untuk dilakukan. Apalagi di area masjid.

Dia mencontohkan saat ini banyak masjid yang menjadi tempat aman bagi jamaah. Menyediakan tempat air minum untuk jamaah. Ada air panas, ada gula dan kopi. Sehingga jamaah yang datang untuk shalat atau musafir yang singgah ke masjid bisa menikmati segelas kopi atau teh manis untuk menghangatkan perut.

“Singgahlah ke Masjid Aceh Sepakat Jalan Mangkara Medan. Atau Masjid Muslimin di Jalan Setia Budi Medan dan sepertinya sudah banyak masjid peduli pada jamaah yang memberi fasilitas,” ujarnya.

Hal lain dicontohkan, berapa masjid itu adalah tempat membahagiakan bagi umat dengan pengelolaan yang baik dan benar. Seperti di Yogyakarta dengan Masjid Jogokariyan terkenal karena manajemennya yang inovatif, program sosial yang inklusif dan humanis, serta kegiatan yang menarik dan beragam. 

Beberapa program unggulannya yang sangat dikenal antara lain saldo infak nol rupiah untuk menyalurkan dana infak sepenuhnya kepada jamaah, ada program ATM Beras bagi yang membutuhkan, serta fasilitas seperti klinik kesehatan gratis dan penginapan yang dikelola secara profesional.

Selain itu, masjid ini juga aktif mengadakan berbagai acara, terutama saat Ramadan seperti Kampung Ramadhan yang menarik banyak UMKM dan jamaah.

“Maka MUI Sumut mengimbau agar kejadian ini tidak terulang bukan hanya di Masjid Agung Sibolga,tapi seluruh masjid di Indonesia. Kita juga meminta kepada MUI Kota Sibolga agar  fokus pada peristiwa penganiayaan untuk mengawal proses hukumnya hingga tuntas,”kata Ardiansyah.(id18)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |