Perang Nuklir Selangkah Lagi! Pakistan Tembak Rudal-India Lakukan Ini

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah kegiatan pertahanan digelar oleh Pakistan dan India. Hal ini terjadi saat kedua kekuatan nuklir itu bersitegang pasca serangan kelompok teroris di wilayah Pahalgam, Kashmir, beberapa pekan lalu.

Pada Senin (5/5/2025), Pakistan melakukan peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan jarak pendek seri Fatah. Peluncuran itu dilaporkan berhasil dilakukan dengan rudal mengenai target sasaran.

"Peluncuran uji rudal tersebut, yang memiliki jangkauan 120 kilometer (74,5 mil) ditujukan untuk memastikan kesiapan operasional pasukan dan memvalidasi parameter teknis utama, termasuk sistem navigasi rudal yang canggih dan akurasi yang ditingkatkan," menurut pernyataan dari Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR) dikutip Russia Today.

Seri rudal Fatah adalah keluarga sistem roket berpemandu permukaan-ke-permukaan yang dikembangkan di dalam negeri yang diproduksi oleh konglomerat pertahanan milik negara Pakistan, Global Industrial & Defence Solutions (GIDS).

"Acara tersebut disaksikan oleh perwira senior Angkatan Darat Pakistan yang menyatakan keyakinan penuh pada kesiapan operasional Angkatan Darat Pakistan untuk menggagalkan setiap agresi terhadap integritas teritorial Pakistan," tambah pernyataan itu.

Pada hari Sabtu, Islamabad juga berhasil menguji rudal permukaan-ke-permukaan yang disebut Sistem Senjata Abdali, yang memiliki jangkauan 450 km (280 mil). Kedua uji coba rudal tersebut merupakan bagian dari latihan militer yang diberi nama Latihan Indus.

Manuver India

Sementara itu, India belum mengomentari uji coba tersebut secara resmi. Namun, Hindustan Times melaporkan sebelum latihan pertama bahwa New Delhi telah mengecam rencana uji coba rudal balistik Pakistan sebagai "tindakan provokasi yang sembrono."

Di sisi lain, Delhi justru memerintahkan latihan pertahanan sipil pada tanggal 7 Mei untuk memastikan pertahanan sipil yang efektif jika terjadi serangan musuh. Langkah-langkah tersebut dilaporkan mencakup penggunaan sirene peringatan serangan udara, pelatihan warga sipil dan pelajar mengenai protokol pertahanan sipil yang protektif, dan penerapan prosedur pemadaman listrik darurat.

"Negara-negara bagian juga diminta untuk menyembunyikan infrastruktur dan instalasi penting dengan kamuflase dan untuk melatih rencana evakuasi untuk tanggapan darurat yang cepat dan terkoordinasi," ujar laporan Kementerian Dalam Negeri India.

Latihan semacam itu diadakan di India untuk pertama kalinya sejak tahun 1971, ketika latihan tersebut diperkenalkan di tengah perjuangan kemerdekaan Bangladesh.

Eskalasi antara Islamabad dan New Delhi terjadi setelah teroris menembak mati 26 warga sipil di daerah Pahalgam, tepatnya di Lembah Baisaran, tujuan wisata populer di Wilayah Persatuan Jammu dan Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April.

Front Perlawanan, yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan yang bermarkas di Pakistan, Lashkar-e-Taiba, awalnya mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut tetapi kemudian tampaknya menarik kembali klaimnya. Pihak berwenang India telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, dua di antaranya adalah warga negara Pakistan.

Setelah insiden tersebut, India menuduh Pakistan mendukung militan bersenjata yang terlibat dalam operasi lintas batas-tuduhan yang dibantah keras oleh Pakistan. Pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi memberikan "kebebasan operasional penuh" kepada angkatan bersenjata negara itu untuk menanggapi serangan teroris.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tensi dengan Pakistan Meningkat, India Gelar Latihan Militer

Next Article Kashmir Memanas! Pakistan Ancam Serbu India & Tembak Rudal Nuklir

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |