Program MBG Potensial Tingkatkan Ekonomi Petani Padangsidimpuan

4 hours ago 3
Sumut

12 November 202512 November 2025

Program MBG Potensial Tingkatkan Ekonomi Petani Padangsidimpuan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tapsel-Padangsidimpuan, Riski Rahmat Fauzi Ritonga S.E. Waspada.id/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

P.SIDIMPUAN (Waspada.id): Program Makan Bergizi gratis yang diluncurkan pemerintah pusat jika dikelola dengan baik dapat meningkatkan ekonomi petani di Kota Padangsidimpuan dengan cara melibatkan petani dalam menyuplai bahan baku seperti sayuran dari hasil petani.

“Merujuk pada jumlah sekolah TK sampai SMA sederajat di Kota Padangsidimpuan, tentu bahan baku yang dibutuhkan tidak sedikit. Jadi program ini ternyata tidak hanya berdampak pada aspek gizi, tetapi juga memicu pemutaran ekonomi di level daerah,” kata Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tapsel- Padangsidimpuan, Riski Rahmat Fauzi Ritonga S.E, Selasa (11/11/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Berdasarkan data yang ada, ucapnya jumlah satuan pendidikan tingkat TK sampai SMA di Kota Padangsidimpuan sebanyak 591 dengan rincian di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan 71 sekolah, Padangsidimpuan Hutaimbaru 336 sekolah, Padangsidimpuan Tenggara 49 Sekolah, Padangsidimpuan Utara 94 sekolah, dan Padangsidimpuan Batunadua 41 sekolah.

Riski Rahmat Fauzi Ritonga yang sedang menjalani pendidikan S2 jurusan ekonomi di UIN Syahada Padangsidimpuan mengungkapkan, sesuai dengan petunjuk pelaksanaannya, bahan baku untuk kebutuhan MBG ini diarahkan dari hasil pertanian lokal atau daerah masing-masing.

Potensi untuk meningkatkan ekonomi petani melalui program MBG, ucapnya merupakan peluang besar bagi pemerintah daerah untuk mendorong peningkatan ekonomi petani dengan melibatkan petani untuk menyiapkan bahan baku yang bersumber dari hasil pertanian.

“Dengan memperkuat sektor pertanian sebagai bagian dari rantai pasok MBG, maka program ini juga ikut menjaga ketahanan pangan, memperkuat nilai tukar petani, dan memperbesar dampak ekonomi daerah,” jelasnya.

Jika dilihat dari jumlah siswa dari 591 sekolah TK sampai SMA sederajat yang menjadi sasaran MBG, lanjut Riski, tentu membutukan suplai kebutuhan bahan baku MBG yang cukup besar, sehingga harus sejak dini di koordinasikan dan dikerjasamakan dengan petani.

“Dalam hal ini, Dinas Pertanian memiliki peran sentral dalam menyediakan komoditas pangan yang dibutuhkan program MBG mulai dari koordinasi produksi, pemetaan komoditas lokal yang bisa diserap, hingga memastikan ketersediaan dan kontinuitas pasokan,” tuturnya.

Sebagai contoh, ungkapnya, di Kabupaten Dogiyai Papua Tengah, pemerintah daerah setempat bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan merancang agar MBG berbasis pangan lokal memanfaatkan produksi pertanian dan perkebunan setempat agar prigram MBG bukan saja memenuhi gizi siswa tapi termasuk memberdayakan ekonomi masyarakat.

Untuk itu, Riski menyarakan agar Dinas Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan Kota Padangsidimpuan mengambil dan pihak terkait untuk mengambil langkah cerdas, mengingat program MBG di Kota Padangsidimpuan baru dimulai.

“Jika kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik dampaknya akan terasa di ekonomi lokal karena program ini akan membuka peluang kerja untuk masyarakat, memberikan pasar bagi petani, meningkatkan keterlibatan UMKM di pedesaan sebagai pemasok bahan baku atau penyedia jasa pengolahan makanan,” ujar Riski (id46)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |