Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bakal menambah jalur kereta api, baik jenis konvensional, kereta ringan (LRT dan MRT) maupun jenis kereta api lainnya.
Bahkan, ada 13 proyek kereta api yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden Prabowo Subianto. Dari 13 proyek kereta api tersebut, ada yang sudah selesai dibangun dan beroperasi. Tetapi ada juga yang masih dalam tahapan persiapan hingga konstruksi.
Dalam aturan tersebut, setiap penanggung jawab Proyek Strategis Nasional harus menyelesaikan Proyek Strategis Nasional sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Koordinator ini secara tepat waktu sesuai dengan dokumen perencanaan yang disampaikan pada saat pengusulan Proyek Strategis Nasional.
"Dalam hal Proyek Strategis Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat diselesaikan tepat waktu, penanggung jawab Proyek Strategis Nasional melaporkan pelaksanaan dan usulan revisi rencana penyelesaian kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian," tulis Pasal 2A ayat 2 dikutip Jumat, (31/10/2025).
Berikut Daftar 13 PSN Kereta Api Era Prabowo:
1. Kereta Api Makassar - Parepare (Tahap I dari Pengembangan Jalur Lintas Barat Sulawesi Bagian Selatan), Tahap I sudah beroperasi
2. Kereta Api Tebing Tinggi - Kuala Tanjung (mendukung KEK Sei Mangkei, bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatra), sudah beroperasi
3. Kereta Api Rantau Prapat - Kota Pinang
4. Kereta Api Akses Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo, sudah beroperasi
5. Double Track Jawa Selatan, sudah beroperasi dari Cirebon Jawa Barat hingga Stasiun Sepanjang Jawa Timur
6. High Speed Railway Jakarta - Bandung, rencana bakal diperpanjang hingga Surabaya (masih dalam kajian)
7. Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit (LRT) Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek), lintas Dukuh Atas-Harjamukti (Cibubur) tahap 1 sudah beroperasi dan lintas Dukuh Atas-Jatimulya (Bekasi Timur), sudah beroperasi
8. Kereta Api Logistik Lahat - Kertapati
9. Infrastruktur Kereta Api Logistik di Kalimantan Timur
10. Light Rail Transit (LRT) Provinsi Sumatra Selatan (Metro Palembang), sudah beroperasi
11. Light Rail Transit (LRT) Jakarta Segmen Velodrome - Manggarai, masih dalam tahap pembangunan
12. Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) North - South (Bundaran HI - Kota - Ancol Barat), Fase 2A Bundaran HI-Kota masih dalam tahap pembangunan, Fase 2B Kota-Ancol Barat masih tahap studi kelayakan
13. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta East - West Phase I, rencana pembangunan dimulai 2026.
Selain ke-13 jalur kereta api yang masuk PSN, ada beberapa rencana proyek kereta api di era Presiden Prabowo.
Berikut daftar rencana proyek kereta api di luar PSN:
1. LRT Gantung atau Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) untuk feeder LRT Jabodebek arah Cibubur-Mekarsari (Cileungsi).
2. Elektrifikasi jalur Padalarang-Cicalengka (Bandung Raya), target rampung 2027
3. Elektrifikasi jalur Cikarang-Cikampek
4. MRT Jakarta Extension North - South rute Lebak Bulus-Tangerang Selatan (masih dalam studi kelayakan)
5. Elektrifikasi jalur Pekalongan-Semarang dan reaktivasi sekaligus elektrifikasi Semarang-Demak
6. Reaktivasi jalur nonaktif di Jawa Barat, terutama jalur Cipatat-Padalarang
7. LRT Bandung Raya
Sebelumnya, elektrifikasi jalur kereta api Padalarang-Cicalengka merupakan masterplan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) hingga tahun 2030. Proyek elektrifikasi sepanjang 42 Km itu ditargetkan rampung pada 2027.
Saat ini jalur tersebut masih aktif beroperasi dan dilayani Kereta Api Commuter Bandung Raya menggunakan kereta api yang ditarik lokomotif. Jika nantinya elektrifikasi jalur ini terealisasi, maka angkutan Kereta Api Commuter Bandung Raya akan digantikan menggunakan KRL, seperti halnya di Jabodetabek dan lintas Palur-Yogyakarta.
"Harapannya nanti masyarakat Jabar, khususnya di Bandung, yang semula jarak tempuh 40 Km ditempuh 2 jam, bisa hanya 1 jam," ungkap Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam keterangannya dikutip Senin (27/10/2025).
Selain Padalarang-Cicalengka, KAI tengah berencana untuk melanjutkan elektrifikasi dari Cikarang hingga Cikampek.
"Selain itu, jalur Padalarang-Cicalengka sepanjang 40 kilometer serta relasi Cikampek hingga Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk pengembangan elektrifikasi berikutnya," ungkap Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin dalam kesempatan berbeda.
Rencana LRT Gantung
Sementara itu, terkait proyek Suspended String Light Rail Transport (SSLRT) alias LRT gantung feeder Cibubur-Mekarsari, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Arif Anwar mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu hasil kajian kelayakan atau feasibility study (FS) yang tengah disusun oleh investor.
"Kami diundang kick off meeting terkait penyusunan feasibility studi LRT feeder Jabodetabek Harjamukti, kita udah pernah menyelenggarakan investor gathering, salah satu proyek yang kita tawarkan mengenai feeder LRT Jabodetabek. Itu salah satu investor yang tertarik yang dari PT Unitsky, posisi saat ini mereka lagi mengerjakan studi FS, dan ini dilepas ke investor, kira-kira seperti apa," ujar Arif menjawab pertanyaan CNBC Indonesia dalam konferensi pers di Kemenhub, Kamis (29/10/2025).
Hasil studi tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk menentukan langkah lanjutan.
"Kalau selesai FS-nya akan disampaikan ke kami dan kami evaluasi, apa itu akan dilakukan berupa investasi murni atau investasi itu perusahaan tadi siap melakukan pembangunan kami siap. Hasilnya kami belum tau karena baru disusun oleh PT Unitsky jadi kita tunggu aja," sebut Arif.
(dce)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
Next Article Dorong Pembangunan RI, WSKT Masuk Jajaran Fortune Southeast Asia 500

 8 hours ago
                                2
                        8 hours ago
                                2
                    
















































