Ramai-Ramai Warga AS Kini Sewa Jet Pribadi buat Terbang, Ada Apa?

2 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan penerbangan menggunakan jet pribadi mengalami peningkatan tajam di Amerika Serikat (AS) di tengah krisis penutupan pemerintahan (government shutdown) dan memburuknya masalah perjalanan udara komersial. Hal ini disampaikan perusahaan penyewaan jet pribadi, Flexjet.


Mengutip CNBC International, CEO Global Flexjet, Andrew Collins, mengatakan pemesanan untuk penerbangan jet pribadi, terutama pemesanan mendadak (last-minute), telah meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir.


"Itu berarti pemilik pesawat dan pemegang sewa kami menggunakan pesawat mereka lebih banyak. Ini melonjak di bulan Oktober, dan terus melonjak," kata Collins dikutip Selasa (11/11/2025).


Collins mengungkapkan bahwa di tujuh hari pertama bulan November, bisnis kepemilikan fraksional dan penyewaan jet perusahaannya mencatatkan kenaikan jam pendapatan (revenue hours) sebesar 42% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ia menambahkan bahwa jam penerbangan bulan lalu naik 23% dibandingkan tahun lalu.


Secara spesifik, unit charter Flexjet, FXAIR, mencatat lonjakan 56% dalam jam pendapatan bulan lalu dibandingkan Oktober 2024. Sementara itu, unit Sentient Jet, yang menjual jasa sewa mulai dari US$174.375 (Rp 2,9 miliar) untuk 25 jam, memiliki jam pendapatan yang dipesan 24% lebih banyak untuk sisa bulan November dibandingkan dengan tahun lalu.


Lonjakan ini terjadi menyusul perintah pemerintahan Trump pekan lalu yang memerintahkan maskapai penerbangan komersial AS untuk memotong jadwal penerbangan mereka di 40 bandara utama AS sebesar 4% pada awalnya. Gedung Putih bahkan berujar potensi peningkatan pemotongan hingga 10% pada akhir pekan.


Selain itu, lebih dari 17.000 penerbangan komersial AS tertunda selama akhir pekan. Hal ini menyusul kekurangan staf besar-besaran di fasilitas kontrol lalu lintas udara.


Meski begitu, Collins mengingatkan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan bahwa lonjakan tersebut sepenuhnya disebabkan oleh penutupan pemerintahan. Walau begitu, tidak seperti maskapai komersial, sektor penerbangan bisnis swasta tidak diwajibkan untuk memotong penerbangan.


"Rute penerbangan bisnis yang tidak tetap memungkinkan mereka menggunakan bandara kecil (reliever airports) untuk menghindari kemacetan di hub komersial utama, sambil tetap mempermudah akses bagi penumpang," tambah Collins, menjelaskan bahwa jet pribadi tak perlu mendarat di bandara utama.


Sementara itu, disrupsi penerbangan ini telah memaksa para pelancong di seluruh negeri untuk mencari alternatif, termasuk peningkatan penyewaan mobil one-way yang dilaporkan oleh perusahaan Hertz.


Di sisi lain, perkembangan terkini dari Senat menunjukkan adanya kemajuan menuju kesepakatan potensial untuk mengakhiri shutdown selama akhir pekan hingga hari Senin. Akan tetapi, kesepakatan tersebut masih memerlukan persetujuan Kongres.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Gelap! Pemerintah AS Akan Tutup, Shutdown Mulai Rabu Pukul 00:00

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |