Rupiah Melemah Tembus Rp16.700, IHSG Masih Dibuka Di Zona Hijau

2 hours ago 2
Ekonomi

12 November 202512 November 2025

Rupiah Melemah Tembus Rp16.700, IHSG Masih Dibuka Di Zona Hijau

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

MEDAN (Waspada.id): Nilai tukar rupiah kembali melemah dan menembus level Rp16.700 per dolar AS pada perdagangan pagi ini. Meski demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu dibuka di zona hijau, mengikuti tren positif bursa saham di kawasan Asia.

IHSG tercatat dibuka menguat di level 8.392, didorong oleh sentimen teknikal serta penguatan sejumlah indeks saham regional. Namun, minimnya katalis positif dari dalam negeri membuat pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan cenderung terbatas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Pengamat Pasar Keuangan Sumatera Utara Gunawan Benjamin menjelaskan, pergerakan IHSG pada awal pekan ini lebih banyak dipengaruhi faktor teknikal dan dinamika eksternal.

“Minimnya sentimen domestik membuat IHSG bergerak mengikuti arah pasar Asia. Secara teknikal, IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 8.330 hingga 8.400,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (12/11).

Gunawan menilai, pelemahan rupiah pagi ini sejalan dengan tren pelemahan yang juga dialami oleh sejumlah mata uang Asia lainnya, seperti rupee India, yen Jepang, dolar Singapura, dan yuan China.

“Meskipun imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun dan indeks dolar AS cenderung turun, dolar AS masih cukup kuat terhadap mata uang regional. Ini yang menekan rupiah ke kisaran Rp16.710 per dolar AS,” jelasnya.

Kendati demikian, Gunawan optimistis rupiah masih memiliki peluang untuk berbalik arah dalam waktu dekat.

“Secara fundamental, rupiah masih punya ruang untuk menguat. Pergerakannya hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp16.670–Rp16.730 per dolar AS,” tambahnya.

Sementara itu, harga emas dunia tercatat stabil cenderung melemah ke level USD 4.128 per ons troy, atau sekitar Rp2,23 juta per gram.

Menurut Gunawan, harga emas berpotensi menguat kembali jika data inflasi AS yang akan dirilis besok menunjukkan penurunan.

“Jika inflasi AS turun, pasar akan kembali berspekulasi bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga acuannya lebih cepat. Kondisi itu akan menekan dolar dan memberikan ruang penguatan bagi emas,” tutupnya. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |