Usai Dikukuhkan Sebagai Alumni Kehormatan Unimal, Mualem: Kita Bukan Membelakangi Medan Tapi Mereka Sombong Sendiri

7 hours ago 3

SETELAH dikukuhkan sebagai alumni kehormatan oleh Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal), master of ceremony mempersilahkan Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf untuk memberikan kata sambutan di panggung utama Gedung Wahab Dahlawi, Reuleut, Aceh Utara.

Dengan langkah santai dan mantap, Mualem naik ke panggung utama. Selesai memberikan salam dan puji-pujian kepada Allah Swt. Selawat salam kepada Nabi Besar Muhammad Saw. Orang nomor satu di Provinsi Aceh ini menyampaikan kata-kata penghormatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Yang terhormat, sebut Mualem, Rektor Unimal, Prof. Herman Fithra, Anggota DPD RI, Alfiyan Bustami atau yang terkenal dengan panggilan Komeng. Yang terhormat, Angota DPD RI asal Aceh, Tengku Parang Bungkok.

“Saya lebih suka memanggil H Uma dengan sebutan Tengku Parang Bungkok,” sebut Mualem yang disambut tawa seluruh tamu undangan.

Selanjutnya, kata Mualem, yang terhormat, Wakil Bupati Aceh Utara, Tengku Tarmizi Panyang. Yang terhormat, Ketua IKA Unimal, Azhari Cage. Dan yang dimuliakan seluruh tamu undangan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Sebagai Ketua Ikalan Keluarga Alumni (IKA) Unimal, sebut Mualem, Tengku Azhari Cage, harus memfungsikan tugas masing-masing pengurus sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

Beek abeeh lagee abeeh eeh (jangan sampai habis seperti habisnya es batu). SDM kita harus lebih maju,” kata Mualem.

Selanjutnya, di atas mimbar, Mualem mengatakan dirinya bersama Wakil Gubernur Aceh, Dek Fadh sudah mulai mencapai visi dan misi dari satu titik ke satu titik. Kemudian nantinya, kata Mualem, akan ada beberapa program yang dilaksanakan pihaknya pada tahun 2026.

“Insya Allah pada tahun 2026 akan nampak, terutama di Aceh Utara. Pak Sekda, pajan khok pale. Bagah bacuet (Pak Sekda, kapan ketuk palu pengesahan APBA. Cepat sedikit),” pinta Mualem kepada Sekda Aceh, M. Nasir yang juga ikut hadir di acara tersebut.

Pada tahun 2026, sebutnya lagi, Pemerintah Aceh akan mengoperasikan kapal Veri dari Pelabuhan Umum Krueng Geukueh – Penang, Malaysia. “Ini kita utamakan. Kita bukan membelakangi Medan, mereka sombong sendiri. Lihat saja nanti. Insya Allah,” kata Mualem.

Kemudian, kata dia lagi dihadapan ratusan tamu undangan, ke depan, seluruh jamaah haji dan jamaah umrah Aceh diterbangkan ke Arab Saudi di Aceh. “Jamaah umrah Aceh pada bulan Desember ini akan kita berangkatkan dari Aceh. Program ini sudah ada kerja sama dengan Aceh Air nanti,” katanya.

Selanjutnya, pada kesemptan itu, Mualem juga menyampaikan, 25 persen mata pencaharian masyarakat Aceh di sektor perikanan (nelayan). Kendala yang dihadapi oleh seluruh nelayan Aceh adalah terjadi pedangkalan di hampir semua muara sungai (kuala).

“Insya Allah, kuala-kuala itu akan kita bikin lebih dalam agar kapal-kapal nelayan bisa keluar masuk di kuala-kuala tersebut,” sebut Mualem.

Program selanjutnya yang akan dilaksanakan Pemerintah Aceh pada tahun 2026, menjadikan Pulau Sabang sebagai pelabuhan internasional. Sekarang ini pelabihan tersebut belum berfungsi dan segera difungsikan.

“Nanti, kalau pelabuhan ini sudah berfungsi, takawot (panggil) kapal-kapal untuk mengisi minyak di Sabang. Jika mereka mengisi minyak di Sabang, maka otomatis mereka juga mengisi air. Mereka juga akan berbelanja kebutuhan dapur di Sabang. Nanti warung-warung di sana akan hidup. Nyoe teungoh cet langet (sekarang nasih hayalan),” katanya.

Bukankah, sebut Mualem, semua yang dikerjakan oleh manusia di dunia ini berawal dari cet langet, seperti bikin kapal, pesawat, bikin mobil dan lain-lain semuanya berawal dari cet langet.

“Bermakna apapun yang dilakukan manusia berawal dari cet langet. Tapi itulah kenyataannya. Ada program unggulan kita mengoperasikan kapal veri dari Krueng Geukuh – Penang, dibilang program ini untuk membuang pisang kepok ke laut. Kegiatan yang kita laksanakan pada tahun ini adalah lanjutan program gubernur sebelumnya. Program Mualem – Dek Fadh baru dimulai pada tahun 2026. Perlu diketahui, mengambil satu benda dan dipindahkan ke tempat lain tidak dibolehkan dalam aturan. Risikonya masuk penjara,” sebutnya.

Dan satu lagi, lanjut Mualem, ada program unggulan yang mungkin belum dapat disampaikan saat ini kepada publik.

“Nanti program ini akan kami umumkan ke publik. Daripada dimusnahkan, maka kenapa tidak,” katanya yang disambut ketawa dan tepuk tangan hadirin yang seolah-olah telah memahami jalan pikiran Mualem tentang program dimaksud. Maimun Asnawi/WASPADA.id

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |