Bupati Agara,HM Salim Fakhry, Kepala Balai Wilayah Sungai I Sumut, Ansyari, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah Aceh, Heri Yugiantoro dan Anggota Komisi V DPR RI, H.Irmawan dan OPD. Waspada.id/Seh Muhammad Amin
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
KUTACANE (Waspada.id): Penanganan banjir sungai di Agara yang kerap merusak fasilitas jalan dan jembatan, harus dilakukan secara menyeluruh.
Demikian disampaikan Bupati Agara,HM Salim Fakhry, Kepala Balai Wilayah Sungai I Sumut, Ansyari, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah Aceh, Heri Yugiantoro dan Anggota Komisi V DPR RI, H.Irmawan saat mengadakan pertemuan dengan insan pers, LSM dan kepala OPD di Oproom Pemkab Agara, Rabu (29/10)
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Banjir akibat meluapnya beberapa sungai yang menyebabkan rusaknya badan jalan dan jembatan di ruas jalan nasional, memang telah membuat warga Agara resah dan merasa was-was, apalagi sampai membuat beberapa jembatan ambruk dan tertimbun Karena mengganggu kelancaran arus transportasi.
Kendati ada rencana pemerintah melalui pihak BPJN, akan membangun jembatan pada ruas jalan nasional seperti di Kute Kuning, Lawe Tua kecamatan Lawe Sigalagala dan Gunung Bahagia Kecamatan Ketambe.Namun jika daerah hulu sungai tak normalisasi dan dikeruk. Banjir tetap akan terjadi.
Sebab itu, penanganannya tidak boleh setengah-setengah, namun harus menyeluruh dengan mengeruk dan menormalisasi wilayah hulu sungai, terutama di daerah kuning, Lawe Hijo, Buah Pala dan beberapa wilayah lainnya.
“Saya berharap, pihak Balai Wilayah Sungai dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, bekerjasama membuat program normalisasi atau pengerukan sungai dengan pembangunan jalan dan jembatan di ruas jalan nasional,” ujar Bupati Salim Fakhry.
Karena, bila dasar sungai dikeruk dan dinormalisasi, banjir tidak akan lagi merusak jalan dan jembatan.Bahkan akan membuat pemukiman penduduk di dekat daerah aliran sungai dan di pinggir ruas jalan nasional aman dari banjir
Penuturan yang sama disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Heri Yugiantoro dan Kepala Balai Wilayah Sungai I Sumut, Ansyari, masalah utama yang mengganggu kenyamanan lalu lintas di ruas jalan nasional batas Gayo Lues- Kutacane- batas Sumut, adalah musibah banjir akibat meluapnya sungai.
Kondisi tersebut sering terjadi ketika curah hujan tinggi. akibatnya, banjir sungai bukan hanya menyebabkan ambruk dan tertimbun jembatan di ruas jalan nasional. Namun, juga menyebabkan jalan nasional amblas dan rusak.
Karena itu, lanjut Ansyari dan Heri, agar pemukiman penduduk, jalan dan jembatan aman dari dampak banjir sungai, harus ada sinergi program antara Balai Wilayah Sungai dengan Badan Pelaksanaan Jalan Nasional, seperti yang disampaikan Bupati Agara.(id79/id80).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































