Pendaftaran Seleksi Mandiri Masuk PTN Barat Resmi Dibuka, Siapkan 993 Prodi dan 17.909 Kuota

7 hours ago 2

JAKARTA (Waspada):  Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat atau SMMPTN-Barat 2025 resmi dibuka, sejak 4 Mei 2025 dan akan ditutup pada 12 Mei 2025. Sebanyak 28 Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Sumatera, Jawa Bagian Barat dam Kalimantan,  menyiapkan 993 program studi dan 17.909 kuota mahasiswa.

Ketua SMMPTN-Barat 2025, Prof. Ibrahim mengatakan, program SMMPTN-Barat yang pada tahun ini memasuki tahun sembilan. Pelaksanaannya didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nomor 48 Tahun 2022 junto Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2023 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. “Jadi kegiatan ini sangat legal dan terbukti mampu menjadi model seleksi yang profesional, efesien, efektif, transparan, dan akuntabel, karena sistem penilaian hasil ujian berdasarkan komputer (computer-assissted test) dan disupervisi oleh KPK,” ujar Ibrahim yang juga Rektor Universitas Bangka Belitung, dalam jumpa pers peluncuran SMMPTN Barat di Jakarta, Senin (5/5).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pendaftaran Seleksi Mandiri Masuk PTN Barat Resmi Dibuka, Siapkan 993 Prodi dan 17.909 Kuota

IKLAN

Pelaksanaan program seleksi mandiri ini diprakarsai oleh Konsorsium Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Barat) yang pada tahun ini diikuti oleh 28 perguruan tinggi negeri yang berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa wilayah Barat.

Kegiatan grand launching dibuka langsung oleh Ketua BKS-PTN Barat Prof. Marwan didampingi Ketua SMMPTN-Barat Prof. Ibrahim, Irjen Kemendikti Saintek Dr. Chatarina M. Girsang, dan wakil dari Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK. Para rektor konsorsium BKS-PIN Barat dan empat wakil bank mitra juga ikut hadir pada kegiatan launching tersebut.

“Kegiatan SMMPTN-Barat ini sendiri telah dilaksanakan sejak 2017 dan dianggap sebagai model seleksi bersama terbaik di Indonesia,” imbuh Ibrahim.

Ketua BKS-PTN Barat yang juga Rektor Universitas Syah Kuala, Prof Marwan, menambahkan kegiatan pada tahun ini mengalami peningkatan kampus yang berpartisipasi. Pada tahun lalu ada 25. PTN yang bergabung, dan pada tahun ini menjadi 28 PTN. Adapun PTN yang tergabung adalah:

Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.

1. 2. Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh.

3. Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh.

4. Universitas Samudra (Unsam), Langsa, Aceh.

5. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Jantho, Aceh.

6. Universitas Riau (UNRI), Pekanbaru, Riau

7. Universita Jambi (UNJA), Jambi.

8. Universitas Bengkulu (Unib), Bengkulu.

9. Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumbar 10. Institut Seni Indonesia (ISI), Padangpanjang, Sumbar

11. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang. Kepri

12. Universitas Bangka Belitung (UBB), Bangka, Babel 13. Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung.

14. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau.

15. Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar, Sumbar.

16. Universitas Sumatera Utara (USU), Medan.

17. Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary, Padangsidimpuan, Sumut.

18. Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung), Lampung

20. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Medan, Sumut

19. Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumsel.

21. Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, Sumbar.

22. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten.

23. Universitas Siliwangi (Unsil), Tasikmalaya, Jabar.

24. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, (UPNVJ), Jakarta.

25. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jabar.

26. Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Karawang, Jabar.

27. Universitas Palangka Raya (UPR), Palangka Raya, Kalteng.

28. Universitas Tanjungpura (Untan), Kalimantan Barat

“Kegiatan seleksi ini, setiap tahun semakin dipercaya oleh kampus-kampus ternama di wilayah Barat,” imbuh Marwan.

Libatkan KPK

Pada tahun ini, SMMPTN Barat melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Irjen Kemendikti Saintek. Tujuannya untuk meningkatkan mutu SMMPTN-Barat sehingga semakin kredibel dan profesional pada model seleksinya.

Dalam sambutannya, Irjen Kemendikti Saintek Dr. Chatarina M. Girsang mengatakan semakin banyak PTN yang tergabung pada SMMPTN-Barat 2025 menunjukkan. penyelenggaraannya yang semakin objektif dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan semakin baik dalam menjaga integritas dan akuntabilitas pada seluruh tahapan seleksi. Menurutnya, pada pelaksanaan seleksi mandiri, isu transparansi masih menjadi masalah. “Namun, SMMPTN-Barat semakin bisa menunjukkan peran transparansi sebagai kunci proses seleksinya,” ujar Chatarina.

Ketua Pokja SMMPTN-Barat, Prof. Suhendrayatna mengatakan, pendaftaran ujian dilakukan secara online. Peserta yang bisa mendaftar pada SMMPTN-Barat 2025 adalah siswa lulusan angkatan 2023, 2024, dan 2025, kecuali beberapa PTN yang masih memberlakukan lulusan 5 tahun dan 10 tahun terakhir.

“Untuk biaya pendaftaran masih tetap Rp375 ribu”, tegas Suhendrayatna yang juga ketua Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala.

Sekretaris Pokja SMMPTN-Barat 2025, Prof. Supriyanto menambahkan, pendaftaran dilakukan pada laman https://pendaftaran.smmptibarat.id/. Calon mahasiswa mendapatkan id bayar yang dilanjutkan dengan pembayaran melalui salah satu dari empat bank mitra, yaitu Bank Mandiri, BNI, BTN, dan BSI.

“Pembayaran bisa dilakukan melalui teller bank, ATM, atau mobile banking. Untuk pendaftaran telah dimulai pada 4 Mei dan berakhir pada 12 Juni 2025 pukul 16.00 WIB, sedangkan mempermanenkan pendaftaran dapat dilakukan paling telat pada 13 Juni 2025 pukul 16.00 WIB,” tutup Supriyanto yang juga menjabat Dekan Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |