
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada): PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) akan melakukan pengecekan terkait informasi dugaan penyalahgunaan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) di dua SPBU di Serdang Bedagai.
Hal tersebut ditegaskan Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria saat dikonfirmasi terkait adanya informasi dua SPBU di Sergai yakni SPBU 14.205.1139 Desa Firdaus Kecamatan Seirampah dan SPBU 14.206.1006 Desa Sei Sejenggi, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai yang diduga menjual solar subsidi kepada mafia sebagaimana diberitakan waspada.id.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
“Kami akan cek dahulu apa yang menjadi informasi dugaan tersebut. Jika ada indikasi penyalahgunaan BBM Subsidi oleh konsumen, maka kami mendukung Aparat Penegak Hukum untuk melakukan proses penindakkan hukum,” ujar Satria, Senin (5/5).
Satria juga menyebutkan, pembelian BBM Biosolar sudah menggunakan barcode, jadi apabila masyarakat menemukan indikasi seperti yang disebutkan tersebut, bisa lengkapi dengan lokasi kejadian, jam, dan plat nomornya.
“Kami akan cek apa yang menjadi informasi tersebut dan akan melakukan tindakan dan memberikan sanksi kepada SPBU yang terindikasi melakukan penyalahgunaan pendistribusian BBM subsidi,” tegasnya.
Seperti diberitakan waspada.id sebelumnya, kecurigaan warga di SPBU 14.205.1139 Desa Firdaus Kecamatan Seirampah dan SPBU 14.206.1006 Desa Sei Sejenggi, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai terkuak. Dua SPBU ini diduga kuat menjual solar bersubsidi kepada mafia.
Praktik ilegal ini ternyata sudah berlangsung lama, mafia solar memodifikasi kendaraan jenis truk, di dalam bak truk terdapat tangki yang mampu menampung solar dalam jumlah 6000 liter lebih.
Petugas pengisian SPBU akan mengisi solar melalui tangki truk. Namun di dalam tangki terdapat mesin penyedot untuk dialirkan ke tangki besar di dalam bak truk yang sengaja tertutup rapat tanpa dicurigai warga.
Truk akan berjam-jam di SPBU jika ada mobil mengantre untuk mengisi solar, truk ilegal biasanya keluar dulu lalu kembali masuk lagi untuk mengisi, jika tidak ada mengisi, maka petugas akan terus mengisi solar ke tangki truk. Bahkan dua selang nosel dari SPBU langsung diisi ke tangki. Praktik ini setiap hari dilakukan dari sore hingga tengah malam.
Dayat, 26, petugas SPBU 14.205.1139 kepada Waspada.id Sabtu (3/5/2025) yang kedapatan mengisi solar subsidi kepada mafia tidak menepisnya. Ia mengaku hanya bekerja mengisi solar subsidi ke truk tersebut.
“Cemana la bang, aku cuma pekerja. Ada bosnya juga bang yang perintah,” ucap Dayat dengan nada lantang.
Sementara sopir truk juga terlihat santai. Sopir truk berbadan kurus ini mengaku setiap hari mengambil solar tiga sampai lima ton sehari dan dibawa ke Belawan.
“Aku cuma kerja juga, setiap malam kerja. Setiap hari bawa tiga sampai lima ton ke Belawan, ya abang jumpai aja bosnya,” ucap sopir truk tersebut.
Begitu juga di SPBU 14.206.1006 Desa Sei Sejenggi diduga kuat dilakukan dengan mafia yang sama dan dua SPBU tersebut disebut-sebut milik pengusaha bernama Atek, yang diduga juga sudah mengetahui praktik ilegal tersebut.
Menurut Samsul, 38, warga Desa Sei Sejenggi dan Khoirul, 33, warga Desa Firdaus, Minggu (4/5/2025) mengatakan banyak pemobil kecewa dengan SPBU tersebut karena solar cepat habis.
“Logikanya mereka DO dari Pertamina pasti dalam jumlah besar, masak dalam waktu lima sampai enam jam sudah habis dan kami warga setempat tidak kebagian, saya meminta Pak Erik Tohir bertindak sampai ke bawah, agar SPBU di Sergai ini jangan nakal, kita yang mau beli solar harus pakai barcode. Nah, mafia yang sedot solar dalam jumlah ribuan liter apakah pakai barcode,” kesal Samsul dan Kodir.
Atek selaku pemilik dua SPBU tersebut saat dikonfirmasi Waspada. id melalui layanan WhatsApp Minggu (4/5/2025) tidak memberikan penjelasan. “Nanti saya cek,” ucap Atek singkat.
Penyelidikan
Terpisah, Kapolres Serdang Bedagai AKBP Jhon Hery Sitepu melalui Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai AKP Donny Pance melalui layanan WhatsApp mengatakan harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu.
“Saya lakukan penyelidikan dulu la, ya,” ucapnya singkat.(m31/cmw)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.