Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun

6 hours ago 3
EkonomiNusantara

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

JAKARTA (Waspada): Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan dari kuartal IV-2024 sebesar 5,11 persen, menjadi 4,87 persen di kuartal I-2025

“PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia pada periode tiga bulan pertama tahun ini juga turun 0,98 persen dari posisi kuartal IV-2024 (quarter to quarter/qtq),” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurun

IKLAN

Dijelaskan, kontraksi tersebut selaras dengan pola historis, di mana pada kuartal pertama PDB mengalami penurunan dari kuartal terakhir tahun sebelumnya.

“Secara quarter to quarter, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2025 terkontraksi 0,98 persen di mana kontraksi pertumbuhan ekonomi secara kuarter ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya,” jwlasnya.

Jika dilihat berdasarkan sumber pertumbuhan menurut pengeluaran, perekonomian Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

BPS mencatat, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,61 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini.

Lalu, konsumsi pemerintah berkontribusi minus 0,08 persen dan sumber pertumbuhan lainnya berkontribusi sebesar 0,86 persen.

Sementara itu, net ekspor (hasil dari ekspor dijumlahkan dengan impor) berkontribusi negatif 0,83 persen terhadap PDB RI.

Pengangguran Meningkat

BPS juga mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 1,11 persen secara tahunan pada Februari 2025.

Saat ini jumlah pengangguran mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, atau meningkat 83.450 orang dibandingkan Februari 2024.

Jumlah tersebut merupakan 4,76 persen dari total jumlah angkatan kerja di pasar tenaga kerja Indonesia yang sebanyak 153,05 juta orang.

“Sebanyak 7,28 juta orang atau 4,76 persen dari total angkatan kerja pada Februari 2025 merupakan pengangguran,” terang Amalia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, jumlah angkatan kerja pada Februari ini juga bertambah sebanyak 3,67 juta orang dibanding tahun lalu.

Penambahan ini berasal dari adanya lulusan baru dari sekolah atau kampus yang siap bekerja. Bahkan, juga berasal dari ibu rumah tangga yang ingin kembali bekerja.

Selain pengangguran, angkatan kerja itu sebagian besar atau 145,77 juta orang sudah mendapatkan pekerjaan. Angka ini meningkat 3,59 juta orang dibandingkan tahun lalu. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |