Ternyata Ini Alasan Prabowo Genjot Kopdes Merah Putih, Nggak Main-Main

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi dari desa melalui program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, gerakan ekonomi rakyat harus dimulai dari bawah, agar desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Ekonomi harus tumbuh dari gerakan rakyat, dari desa. Maka Presiden melahirkan koperasi Desa Merah Putih atau koperasi Kelurahan Merah Putih. Jadi desa diharapkan menjadi sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru," ujar Zulhas dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Adapun penguatan ekonomi desa, katanya, tidak bisa dilepaskan dari akses terhadap sumber pembiayaan dan produksi.

"Desa harus punya akses kepada sumber-sumber dana, akses kepada sumber-sumber produksi, sehingga pemberdayaan di desa bisa terjadi," katanya.

Menurut Zulhas, Kopdes Merah Putih nantinya akan menjadi offtaker atau penampung hasil produksi petani dan pelaku usaha kecil di desa. Melalui peran ini, koperasi akan membeli langsung gabah, jagung, sayur, hingga telur dari masyarakat untuk disalurkan ke pasar maupun ke lembaga pangan seperti Bulog dan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Kalau ada gudang, dia akan jadi offtaker. Jadi kalau petani punya gabah, gudangnya bisa beli, jagung bisa dibeli, sayuran bisa dibeli, nanti ada cold storage, rakyat ada bikin peternak telur-telurnya bisa dibeli. Kopdes kerjasama dengan nanti dapur SPPG," terang Zulhas.

Ia menyebut sistem ini juga akan membantu stabilitas harga sekaligus menjaga keberlanjutan produksi petani dalam negeri.

"Ada pasarnya, beli. Sayurnya dibeli, ikannya dibeli. Gabah, jagung disetor sama Bulog. Kalau Bulog kelebihan jagung, kita ekspor. Kalau kita beli Rp6.500, ekspor Rp5.500 (per kg), rugi Rp1.000 enggak masalah. Tapi kan petani kita yang dapat subsidi," ujarnya.

Menurut Zuhas, langkah ini lebih berpihak kepada petani lokal dibanding kebijakan impor. "Bukan kita impor. Kalau kita impor, kan petani luar negeri yang dapat subsidi. Ini PR-nya banyak masih," kata dia.

Namun, ia mengakui membangun infrastruktur pendukung Kopdes Merah Putih tidak selalu mudah. Pembangunan gudang besar sebagai sarana penyimpanan hasil pertanian sempat menuai reaksi dari sebagian pihak.

"Kopdes menjadi offtaker. Tapi memang tidak mudah. Begitu kita membangun gudang sebesar 600 meter persegi saja, itu banyak yang marah. 'Wah ini nanti dana desa begini'. Ribut sekali," ujar Zulhas.

Kendati demikian, kata Zulhas, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tetap berkomitmen memperkuat Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, agar desa-desa di seluruh Indonesia dapat menjadi basis pertumbuhan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Segera Diresmikan Prabowo, Zulhas Tinjau Kesiapan Kopdes Merah Putih

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |