Ukuran Font
Kecil Besar
14px
KISARAN (Waspada.id): Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
Universitas Asahan bersama mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Asahan tahun pendanaan 2024 melakukan penyuluhan mengenai perbaikan kualitas air melalui proses penyaringan di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Tunas Muda Mandiri yang terletak di Desa Bunut Sebrang, Kec. Pulo Bandring, Kab Asahan.
Penyuluhan yang berlangsung sejak bulan Januari yang lalu menemui,
Permasalahan yang dialami oleh mitra sasaran adalah sumber air yaitu air sumur mengandung Fe (zat besi) yang ditandai dengan air sumur berbau karat dan berwarna kuning, kualitas air yang buruk berpengaruh terhadap rendahnya daya tetas telur hasil pemijahan ikan lele.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Pemilik Unit Pembenihan Rakyat Tunas Muda Mandiri Ariyadi menyampaikan bahwa perbaikan kualitas air dilakukan hanya dengan penyaringan menggunakan pasir.
Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Juliwati Putri Batubara bersama dengan Anggota Khairani Laila dan Rumondang beserta mahasiswa melakukan pengabdian kepada mitra sasaran yaitu UPR Tunas Muda Mandiri dengan memberikan penyuluhan mengenai perbaikan kualitas air menggunakan bahan baku sederhana dan mudah didapatkan namun dapat memperbaiki kualitas air sehingga mampu meningkatkan daya tetas telur ikan lele.
Kualitas air yang baik akan sangat menentukan keberhasilan usaha pembenihan ikan. Penyuluhan dilaksanakan di lokasi UPR yang dihadiri oleh masyarakat pelaku usaha pembenihan. Kegiatan ini menggunakan bahan bahan sederhana yaitu limbah cangkang kerang, arang batok kelapa, pasir, ijuk dan kerikil.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi mengenai potensi bahan limbah cangkang kerang dan arang batok kelapa dalam memperbaiki kualitas air dan dilanjutkan dengan demonstrasi proses penyaringan air sumur yang digunakan mitra dari bahan baku yang digunakan untuk penyaringan. Selama proses penyuluhan dan demonstrasi semua peserta mengikuti secara antusias.
Hasil dari kegiatan penyuluhan ditandai dengan adanya perubahan dari warna air sumur dimana sebelum penyaringan warna air keruh namun setelah penyaringan warna air bening selain itu air sumur sebelum dan sesudah penyaringan diuji skala laboratorium dan didapatkan hasil dimana kualitas air sumur dapat diperbaiki melalui proses penyaringan yang ditandai dengan hasil uji lab bahwa kandungan zat besi (Fe) menurun setelah air sumur disaring, papar Juliwati Putri Batubara kepada Waspada.id, Rabu (17/12) di Fakultas Pertanian Universitas Asahan.
“Tim PKM UNA mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Universitas Asahan melalui LPPM yang mengdukung kegiatan ini,” ujar Juliwati Putri Batubara.(id39)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































